JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari raksasa Serie A Italia, Juventus. Sejumlah petinggi klub memutuskan untuk mengundurkan diri secara tiba-tiba.
Mereka yang resign adalah Ketua atau Presiden Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved dan CEO Maurizio Arrivabene.
Klub berjuluk I Bianconeri akan melakukan perombakan besar dalam manajemen dalam rapat pemegang saham. RUPS ini dijadwalkan minggu lalu, namun akhirnya ditunda ke bulan depan.
Untuk itu, Arrivabene akan tetap menempati posisinya sebagai CEO klub untuk mengawasi pemilihan dan pengenalan dewan baru, yang akan dikonfirmasi pada bulan Januari.
Pengunduran diri kolektif ini terjadi setelah laporan keuangan Juventus tengah dalam pengawasan oleh jaksa dan regulator pasar Italia Consob dalam beberapa bulan terakhir. Ada dugaan pemalsuan laporan keuangan dan manipulasi pasar.
Pihak Juventus sendiri telah membantah melakukan kesalahan.
Dalam pernyataan resminya, pemegang gelar 36 Scudetto itu mengonfirmasi keputusan para petinggi itu untuk mengundurkan diri diambil setelah mendapat saran dari beberapa pihak.
"Anggota Dewan Direksi, mempertimbangkan sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi yang tertunda, menganggap kepentingan sosial terbaik untuk merekomendasikan agar Juventus mengangkat Dewan Direksi baru untuk mengatasi masalah ini," demikian bunyi pernyataan resmi klub, seperti dilansir dari Live Score.
"Untuk itu, atas usul ketua Andrea Agnelli, seluruh anggota Dewan Direksi yang hadir dalam rapat menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya."
"Dewan telah meminta Maurizio Arrivabene untuk mempertahankan posisi Chief Executive Officer," lanjut pernyataan itu.
Keputusan ini mengakhiri era kepemimpinan dari Keluarga Agnelli. Andrea merupakan anggota keempat keluarga Agnelli yang menjabat posisi ketua atau presiden klub Kota Turin itu.
Juventus saat ini berada di urutan ketiga di Serie A, tetapi gagal melaju ke babak sistem gugur Liga Champions dan harus melanjutkan kiprahnya di Liga Europa musim ini.