Pengertian Diving dalam Sepak Bola, Contoh, dan Tujuannya
Ilustrasi sepak bola (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak pemain sepakbola tak memahami pengertian diving dalam sepakbola. Kadang diving dilakukan secara tak sadar dan berujung pada teguran atau hukuman dari wasit untuk pemain yang melakukannya dalam pertandingan. Berikut penjelasan terkait diving dalam sepakbola.

Pengertian Diving dalam sepakbola

Seperti diketahui, dalam sepakbola tidak hanya mengandalkan teknik namun juga trik. Salah satu trik yang digunakan adalah diving.

Istilah diving adalah istilah bahasa Inggris yang berarti “menyelam”. Namun istilah tersebut mengalami pergeseran makna dalam konteks olahraga sepakbola, yakni trik pesepakbola yang dilakukan dengan sengaja untuk seolah-olah/nampak seperti/agar terlihat seperti terjatuh hingga kesakitan. Diving dilakukan saat pelaku mendapat kontak dari pesepakbola lawan.

Otoritas sepakbola tertinggi di dunia FIFA mendeskripsikan, diving adalah upaya yang dilakukan pemain secara curang dengan menjatuhkan diri ke tanah lalu menampilkan ekspresi kesakitan, seolah-olah penyebabnya adalah pemain lawan yang melakukan kontak dengannya.

Yang jadi pertanyaan kemudian adalah apa diving diperbolehkan dalam sepakbola? Jawabannya adalah tidak. Bahkan trik ini dilarang oleh FIFA. Pemain sepakbola yang menipu wasit dengan melakukan diving akan mendapat hukuman berupa kartu kuning.

Sejarah Diving dalam sepakbola

Trik diving sebenarnya sudah lama dilakukan dalam sepakbola. Pemain yang dianggap sebagai pelopor trik ini adalah Juergen Klinsmann, striker legendaris timnas Jerman yang membawa Der Panzer keluar sebagai juara Piala Dunia 1990 dan Euro 1996.

Juergen Klinsmann bahkan mendapat julukan sebagai Bapak Diving. Hal itu dimulai saat pertandingan final Piala Dunia 1990 di Italia. Kala itu Jerman berhadapan dengan Argentina. Di laga final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, Jerman kewalahan melawan Argentina.

Pertandingan masuk ke 10 menit terakhir babak kedua, namun Jerman terus gagal menembus pertahanan Argentina. Dalam upaya penggempuran Jerman, Klinsmann berhasil mendapat bola di sebelah kiri pertahanan Argentina dan mencoba mendekati kotak penalti lawan.

Klinsmann kemudian berhadapan dengan bek Argentina, Pedro Monzon yang melancarkan tekel. Monzon terlihat mengayunkan kaki dengan cukup tinggi, dan di kesempatan tersebut Klinsmann tiba-tiba terjatuh dan berteriak kesakitan dan bergulung-gulung di lapangan.

Kejadian tersebut membuat suasana jadi dramatis. Wasit Edgardo Codesal dari Meksiko yang kala itu memimpin pertandingan kemudian memberikan Monzon dengan kartu merah.

Di sisi lain, dalam tayangan ulang yang memperlihatkan kejadian tersebut nampak Klinsmann lebih dulu melompat saat Monzon melancarkan tekelnya. Sedangkan Pedro Monzon terpaksa keluar lapangan hingga membuat Jerman unggul dari sisi jumlah pemain dari Argentina. Jerman juga bisa memenangi pertandingan tak lama setelah aksi diving Klinsmann.

Sejak saat itu Klinsmann mendapat sebutan sebagai "Bapak Diving".

Tujuan Diving dalam sepakbola

Trik diving dilakukan untuk mendapatkan keuntungan tertentu yang menguntungkan salah satu tim. Keuntungan tersebut bisa berupa tendangan bebas, tendangan penalti, hingga memancing wasit mengeluarkan kartu merah untuk pemain lawan.

Untungnya saat ini diving bisa diantisipasi dengan penggunaan teknologi VAR atau Video Assistant Referee. Cara kerja VAR juga sangat canggih. Teknologi tersebut digunakan untuk membantu wasit mengawasi gerak-gerik pemain dalam pertandingan.

Manfaat VAR juga untuk membantu wasit mengambil keputusan dalam kejadian krusial, termasuk adanya diving dalam sepakbola. Saat diving dilakukan, dan VAR mampu membantu wasit menganalisis kejadian tersebut, wasit diharapkan bisa dengan tepat memberikan sanksi kepada pelaku diving.

Itulah informasi terkait pengertian diving dalam sepakbola. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.