JAKARTA - Max Verstappen menjuarai Grand Prix Italia setelah finis di belakang safety car untuk menghalangi kemenangan Ferrari di kandangnya saat polesitter Charles Leclerc terpaksa finis runner-up pada Minggu, 11 September.
Pebalap 24 tahun dari tim Red Bull itu tampak meyakinkan untuk mengamankan kemenangan sebelum safety car keluar pada lap 48 menyusul mobil McLaren Daniel Ricciardo yang mogok di lintasan. Hal itu memungkinkan lima pebalap teratas masuk pit berganti ban soft untuk mengatisipasi restart.
Tapi, mobil Ricciardo tak dapat dievakuasi hingga lap ke-53 dan balapan berakhir di bawah kawalan safety car saat Verstappen memimpin lomba di depan Leclerc. George Russell melengkapi podium untuk Mercedes, demikian laman resmi Formula 1.
Ini adalah kemenangan kelima secara beruntun Verstappen dan kesebelas dalam 16 balapan musim ini.
Dia memperlebar jaraknya di puncak klasemen menjadi 116 poin dari Leclerc dengan enam balapan tersisa.
Apabila Verstappen mencetak 22 poin lebih banyak dari Leclerc dalam balapan selanjutnya di Singapura pada 2 Oktober, perebutan gelar juara dunia akan berakhir. Apabila sebaliknya, maka pertarungan berlanjut ke Jepang satu pekan berselang.
"Kamu layak mendapatkan kemenangan itu. Sayangnya tidak berlangsung hingga akhir tapi kamu punya mobil terkencang sepanjang akhir pekan ini," kata bos tim Red Bull Christian Horner kepada Verstappen sebagaiman dikutip dari Antara.
"Tugas yang luar biasa, rekan-rekan. Kita punya mobil yang luar biasa," balasnya.
Itu juga kemenangan ke-31 dalam karier Verstappen sehingga melampaui catatan juara dunia 1992 asal Inggris Nigel Mansell.
Verstappen start dari P7 menyusul penalti terkait komponen power unit, tapi mampu merangsek ke posisi ketiga pada akhir lap pembuka dan unggul 19,5 detik dari Leclerc, yang start dari pole position, dengan 20 lap tersisa.
Pebalap Monako itu masuk pit untuk kedua kalinya untuk berganti ban medium ke soft dan keluar lintasan di belakang Verstappen.
Safety car yang dipicu mogoknya mobil Ricciardo memupus harapan tifosi di mana Ferrari kehabisan waktu dan kesempatan bertarung memperebutkan P1.
Padahal pabrikan Italia itu menyematkan livery spesial untuk merayakan hari jadi ke-100 sirkuit Monza, tapi tidak ada selebrasi di kampung halamannya.
"Akhir balapan yang membuat frustasi, saya tadinya berharap kami bisa mendapatkan lebih banyak pertarungan di balapan," kata Leclerc.
"Disayangkan, tapi saya telah memberikan yang terbaik hari ini. Saya harap saya dapat menang di depan para tifosi yang luar biasa tapi saya tidak bisa melakukan itu hari ini."
Carlos Sainz finis keempat bersama mobil Ferrari kedua setelah start dari P18 dan juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton melesat dari belakang grid hingga finis P5 untuk Mercedes.
Sergio Perez mengamankan P6 untuk Red Bull, dan merebut bonus poin dari lap tercepat, di depan Lando Norris (McLaren) dan Pierre Gasly (AlphaTauri).
Debutan Nyck De Vries yang menggantikan Alex Albon karena terkena radang usus buntu, finis P9 untuk Williams dan mendapat suara terbanyak sebagai pebalap terbaik hari itu. Zhou Guanyu melengkapi sepuluh besar untuk Alfa Romeo.
Sebelum balapan dimulai, hening satu menit dilakukan untuk menghormati mendiang Ratu Elizabeth yang meninggal dunia dalam usia 96 tahun Kamis lalu.