Ini Profil Alexander Isak yang Diboyong Newcastle United Rp1 Triliun, Dijuluki Zlatan Ibrahimovic Baru
Alexander Isak (Instagram @alex_isak)

Bagikan:

JAKARTA — Pemain anyar Newcastle United Alexander Isak tenyata punya latar belakang yang suram sebelum memecahkan rekor transfer klub barunya musim panas ini.

Keluarganya berasal dari Eritrea, sebuah negara yang terletak di bagian timur laut Afrika. Negara itu terlibat dalam perang saudara yang panjang antar organisasi yang bersaing untuk pembebasan negara.

Perang berkepanjang itu membuat ayah Isak, Teame, mengambil keputusan penting di tahun 1980. Ia dan istrinya memutuskan meninggalkan negara mereka untuk mencari suaka di Eropa.

Mereka menuju Swedia dan di sana mereka disambut dengan tangan terbuka oleh negara itu. Sembilan belas tahun setelahnya Isak lahir di Solna dan kemudian meniti karier sepak bola bersama tim lokal AIK Fotbol di usia enam tahun.

Di klub tersebutlah Isak bertemu dengan pelatih Nahom Ghidey. Kebetulan Ghidey juga berasal dari latar belakang Eritrea.

"Kami memiliki hubungan spesial karena kami berdua berasal dari Eritrea," kata Ghidey, dilansir The Sun, Senin.

"Orang Eritrea adalah orang yang bangga, kuat, dan patriotik, dan latar belakang itu berpengaruh. Ayahnya, Teame, adalah seorang guru dan Alexander selalu menerima banyak cinta dan dukungan dari keluarganya," tambah Ghidey.

Di usia yang begitu belia 16 tahun, Isak berhasil membuat trobosan di AIK. Ia menjalani debut dalam pertandingan di Piala Swedia dan mencetak gol meski bermain selama 15 menit.

Pencapaian itu membuat Isak pun menjadi pencetak gol termudah untuk AIK dalam sejarah liga di usia 16 tahun 199 hari. Ia membantu timnya melumat Östersunds FK

Kemudian di usia 17 tahun ia menambah pundi gol ketika mencetak dua gol melawan Rival berat AIK, Djurgårdens IF.

"Dia adalah Zlatan Ibrahimovic baru Swedia," puji mantan rekan setimnya Chinedu Obasi.

Karier Isak di Eropa mulai menanjak ketika ia dibeli oleh Borussia Dortmund pada tahun 2017 lalu. Sebelum pindah ke Jerman, ia bahkan dkabarkan sempat menolak Real Madrid.

Karena tidak mendapat banyak kesempatan bermain, Isak pun hengkang ke Belanda dan bergabung dengan Willem II sebagai pemain pinjaman di tahun 2019.

Di sana ia tampil mengesankan dengan membantu klub mencapai final Piala Belanda untuk pertama kalinya sejak 2005. Berkat apa yang diperlihatkan Isak, klub La Liga Real Sociedad pun datang menggoda Dortmund dan memboyongnya.

Bersama Sociedad itu terus menunjukkan penampilan menggesankan, termasuk mencetak gol untuk mengalahkan Real Madrid di perempat final Copa del Rey di musim perdananya.

Jumlah golnya terus bertambah di musim berikutnya sehingga membuat Newcastle pun kepincut. Musim panas ini The Magpies pun sukses mendapatkan tanda tangannya dengan nilai 63 juta poundsterling atau Rp1 triliun lebih.