SOLO - Atlet tolak peluru Indonesia, Fauzi Purwo Laksono, bahagia luar biasa. Dia berhasil meraih medali emas ASEAN Para Games 2022, Selasa, 2 Agustus.
Medali emas ini tak diraih dengan mulus. Banyak rintangan yang harus dilalui, termasuk berjuang selama 12 hari untuk melawan COVID-19.
Selama dinyatakan terpapar virus corona, Fauzi Purwo mengaku hanya mendekam di kamar. Persiapan untuk bertanding pun jelas menjadi terganggu karenanya.
"Stres pol...Saya sampai tiga kali tes dan hasilnya positif. Baru dua hari sebelum tanding hasil tes negatif," kata Fauzi, seperti dikutip dari Antara.
Meski dalam kondisi fisik tidak maksimal, itu bukan halangan baginya untuk mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Indonesia. Tak hanya itu, petugas kebersihan honorer Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, itu juga mempertajam catatan lemparan terbaiknya.
Bahkan, atlet yang mengalami cedera karena kecelakaan itu mengaku tidak menyangka dengan hasil yang diraih.
"Lemparan terbaik saya hanya 10,90 meter, tapi di sini saya bisa 11,37 m. Meningkat cukup banyak," katanya.
BACA JUGA:
Raihan emas dari nomor tolak peluru menurut Fauzi akan menjadi modal untuk turun di dua nomor lainnya yakni lempar cakram dan lempar lembing yang berlangsung di tempat yang sama, dua hari ke depan.
Dengan meraih emas pertamanya di ASEAN Para Games, Fauzi dipastikan bakal mendapatkan guyuran bonus dari pemerintah. Jika mengacu bonus atlet SEA Games, besarannya bisa mencapai Rp500 juta.
Atlet berusia 29 tahun itu mengaku sudah merencanakan apa saja yang akan dilakukan jika sudah menerima bonus dari pemerintah. Fauzi mengaku akan membuka usaha yang nantinya bakal dikelola bersama keluarga.
"Rencananya mau bikin laundry di Kalimantan. Sebetulnya banyak rencana, tapi kita lihat dulu kedepannya," pungkas Fauzi dengan tersenyum.