Liliyana Natsir Hampir Blunder Tolak BWF Hall of Fame
Legenda bulu tangkis Liliyana Natsir. (Foto Instagram @natsirliliyana)

Bagikan:

JAKARTA - Legenda bulu tangkis Liliyana Natsir mengungkapkan dirinya hampir saja membuat blunder menolak penghargaan bergengsi BWF Hall of Fame.

Pebulu tangkis spesialis ganda campuran itu resmi menerima Hall of Fame dalam acara seremoni di Istora Senayan, pada Sabtu, 18 Juni.

Ia menjadi atlet bulu tangkis perempuan kedua Indonesia yang mendapat penghargaan itu setelah Susy Susanti.

Liliyana mengatakan awalnya ia menerima pesan dari seorang petinggi BWF via WhatsApp yang mengabarkan dirinya menerima penghargaan Hall of Fame.

Pesan itu hampir saja tidak diindahkan karena dirinya sibuk.

"Sempat saya berpikir bahwa karena saya lagi sibuk urus rumah, saya tolak saja kali, ya. Setelah saya baca lagi, baru tahu itu penghargaan Hall of Fame. Untung saya belum tolak. Saya langsung balas, saya bilang terima kasih udah kasih kesempatan ke saya,” katanya.

Dalam sejarahnya, sembilan atlet Indonesia sudah pernah masuk Hall of Fame.

Atlet Indonesia yang pertama menerima penghargaan ini adalah Dick Sudirman dan Rudy Hartono.

Rudy Hartono merupakan legenda yang memenangi delapan gelar All England.

Sementara itu, nama Sudirman diharumkan untuk kejuaraan Sudirman Cup, kejuaraan dunia bulu tangkis.

Menyusul setelah itu adalah Christian Hadinata (2001), Liem Siew King (2002), Susi Susanti (2004), Tjun Tjun, Johan Wahjudi, Ricky Subagja, Rexy Mainaky (2009).

"Saya melihat ya dari atlet Indonesia hanya sembilan yang pernah masuk hall of Fame dan saya atlet perempuan kedua. Yang pertama Susi [Susanti]. Pastinya kebanggaan buat saya,” kata Liliyana.

"Walaupun saya sudah pensiun saya masih menerima penghargaan. Ini bukti nyata bahwa bulu tangkis Indonesia diakui di mata dunia, bukan hanya di Indonesia," lanjut pasangan Tontowi Ahmad itu.

Liliyana mengatakan, penghargaan ini memberi makna yang cukup besar baginya.

Terlebih ini menjadi bukti pengakuan bulu tangkis internasional terhadap Indonesia.

"Dengan penghargaan ini harapan saya bisa memotivasi adik adik yang sedang berjuang sekarang untuk memberikan terus prestasi, memberikan kebanggaan untuk Indonesia dan suatu waktu mereka akan masuk Hall of Fame," katanya.

Selama masih aktif menjadi pemain bulu tangkis Liliyana dikenal berpasangan dengan Nova Widianto dan Tontowi Ahmad.

Sejumlah gelar penting berhasil ia capai bersama dua partnernya itu.

Bersama Nova ia tercatat memenangi dua gelar juara dunia dan satu medali perak olimpiade.

Adapun bersama Tontowi ia sukses hattrick All England, dua gelar juara dunia, dan puncaknya emas Olimpiade Rio 2016.