Statistik <i>Play-off</i> Antarbenua: Perebutan Tiket ke Putaran Final Piala Dunia
Karim Bagheri mencetak gol dalam play-off melawan Australia, membawa Iran ke Piala Dunia 1998 di Prancis (FIFA)

Bagikan:

JAKARTA - Australia dan Kosta Rika merebut dua tiket terakhir Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan lawan-lawan mereka. The Socceroos menumbangkan Peru lewat adu penalti dan Los Ticos membekuk Selandia Baru dengan skor tipis 1-0.

Play-off antarbenua diluncurkan kali pertama di Swedia pada kualifikasi Piala Dunia 1958. Berikut ini kami sajikan beberapa statistik yang dihimpun dari laman resmi FIFA.

213.000

Kehadiran kumulatif dari pertarungan Iran-Australia pada tahun 1997 adalah 213.000. Rinciannya, 128.000 menyaksikan hasil imbang 1-1 di leg pertama di Stadion Azadi di Teheran dan 85.000 berada di dalam Melbourne Cricket Ground pada leg kedua tujuh hari kemudian.

86

Perwakilan UEFA memiliki rekor terbaik untuk melewati pertandingan play-off antarbenua (86 persen – 6 menang, 1 kalah). Mereka diikuti oleh CONMEBOL (70 persen – 7 menang, 3 kalah), Concacaf (50 persen – 3 menang, 3 kalah), AFC (33 persen – 2 menang, 4 kalah), OFC (30 persen – 3 menang, 7 kalah ) dan CAF (0 persen – 0 menang, 1 kalah).

36

Tiga puluh enam clean sheet telah dipertahankan selama 42 pertandingan play-off antarbenua. Delapan pertandingan berakhir 0-0, dengan play-off Jerman 2006 menjadi pertandingan terakhir yang berakhir imbang tanpa gol.

7

Hungaria mengalahkan Bolivia dengan tujuh gol untuk mencapai Piala Dunia Argentina 1978 – margin kemenangan terbesar dalam play-off antarbenua. Tuan rumah mencetak lima gol dalam 27 menit babak pertama dalam perjalanan menuju kemenangan 6-0 di Budapest, sebelum menang 3-2 di La Paz. Dua tim telah mencatatkan kemenangan agregat enam gol, dengan Yugoslavia mengalahkan Republik Korea 8-2 untuk mencapai Chile 1962 dan Meksiko mengalahkan Selandia Baru 9-3 untuk mencapai Brasil 2014.

6

Australia telah berpartisipasi dalam rekor enam play-off antarbenua sebelumnya. Disusul Selandia Baru dan Uruguay (masing-masing tiga), lalu Bahrain, Iran, dan Israel (masing-masing dua).

5

Oribe Peralta mencetak lima gol yang tak tertandingi di play-off antarbenua. Pahlawan Meksiko yang mengalahkan Brasil di final Turnamen Sepak Bola Olimpiade London 2012 itu mengantongi dua gol dalam kemenangan 5-1 atas Selandia Baru di Azteca di Mexico City pada 2013, sebelum mencetak hat-trick 19 menit di leg kedua di 'The Cake Tin' di Wellington. Satu-satunya pencetak trigol lainnya di play-off antarbenua adalah gelandang bertahan Mile Jedinak, aksi heroiknya melawan Honduras mengirim Australia ke Rusia 2018. Milan Galic, yang mencetak tiga gol Yugoslavia dalam dua leg melawan Republik Korea pada tahun 1961, adalah satu-satunya pemain lain yang memiliki lebih dari dua gol di play-off antarbenua.

4

Hasil akhir terbaik yang dicapai suatu negara di Piala Dunia setelah lolos melalui play-off antarbenua adalah menempati posisi empat. Yugoslavia melakukannya di Chile 1962, menyingkirkan Jerman Barat dalam perjalanan ke semi-final. Uruguay bersama Diego Forlan mengulangi prestasi itu di Afrika Selatan 2010.

3

Dua pertandingan play-off antarbenua diselesaikan melalui adu penalti – dan ketiganya dimenangkan oleh Australia. Pertama, dalam perjalanan memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat melawan Kanada  - meskipun kemudian kalah dari Argentina. Kedua, saat mengalahkan Uruguay untuk mencapai putaran final Piala Dunia kedua mereka di Jerman 2006. Ketiga, saat mengalahkan Peru untuk melaju ke Piala Dunia 2022 Qatar.

2

Hanya dua tim yang kalah di leg pertama play-off mampu lolos ke Piala Dunia – dan pada kedua kesempatan tersebut pertandingan melibatkan negara yang sama. Uruguay kalah 0-1 di Melbourne pada 2001, tetapi Alvaro Recoba dan Dario Silva menginspirasi kemenangan 3-0 di leg kedua di Montevideo. Australia membalas dendam empat tahun kemudian. Menyusul kekalahan 0-1 di Centenario, Mark Bresciano mencetak satu-satunya gol di Sydney sebelum John Aloisi mencetak gol kemenangan lewat adu penalti.