Carlos Queiroz Terpaksa Berpisah dengan Timnas Mesir, Konsekuensi Gagal ke Piala Dunia Qatar 2022
Carlos Queiroz berpisah dengan timnas Mesir usai gagal ke Piala Dunia 2022. (Foto: Twitter.com/@Carlos_Queiroz)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih timnas Mesir, Carlos Queiroz harus melepaskan dan mengakhiri masa jabatannya di tim. Langkah ini diambil sebagai konsekuensi atas kegagalan Mohamed Salah dan kawan kawan ke Piala Dunia Qatar 2022.

Pada laga babak ketiga kualifikasi zona Afrika, Rabu, 30 Maret, dini hari WIB, Mesir kalah adu penalti dengan Senegal. Kedua tim mesti melewati drama adu penalti lantaran agregat imbang 1-1. Di babak tos-tosan Senegal menang 3-1.

Selain mengakhiri perjalanan Mesir menuju Piala Dunia 2022, kekalahan itu juga mengakhiri masa kerja Carlos Queiroz selaku pelatih. Ia harus mundur dari jabatannya di timnas Mesir karena sebelumnya terdapat klausul pemutusan kontrak bila Mesir tak bisa tampil di Piala Dunia.

"Ini waktunya bagi saya untuk menyerahkan kepemimpinan di timnas Mesir kepada orang lain. Hari ini mimpi saya membawa Mesir ke Piala Dunia namun ternyata (Aliou) Cisse yang akhirnya bisa lolos bersama Senegal," kata Queiroz dikutip dari Kingfut.

"Permainan berakhir. Kami sayangnya gagal lolos ke Piala Dunia. Semua berakhir dan tak lagi banyak yang bisa dikatakan," tambahnya.

Lebih lanjut, Queiroz mengakui lolos ke Piala Dunia adalah mimpi bagi tiap negara. Namun usaha terbaik yang dilakukan timnya masih belum membawa mereka pada mimpi besar itu.

"Semua membicarakan Piala Dunia karena ini adalah turnamen yang sangat spesial lantaran berlangsung tiap empat tahun sekali," kata mantan pelatih Timnas Portugal itu.

"Hari ini kami berusaha keras menghadirkan segala cara (demi lolos ke Piala Dunia), namun ada 230 negara yang bersaing mencapai Piala Dunia, dan hanya terbaik yang bisa lolos," lanjutnya.

Kekalahan Mesir dari Senegal di kualifikasi Piala Dunia 2022 ini seolah mengulang kegagalan mereka di Piala Afrika. Saat itu Mesir juga tumbang dari Senegal di partai final.

"Saya ingin bertemu kembali Cisse dan mengalahkannya. Namun mungkin bila saya bekerja seperti dirinya yang tujuh tahun bersama Senegal, mungkin saya bisa memenangkannya," tandas pria yang pernah menangani Real Madrid itu.