JAKARTA - Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton meminta Formula 1 menghadirkan steward yang tidak memiliki bias. Dia menyebut persahabatan antara mereka dengan pebalap tertentu telah mempengaruhi pengambilan keputusan.
Sang pebalap Inggris, yang sempat mengaku kehilangan kepercayaan terhadap tata kelola olahraga balap tersebut menyusul keputusan restart safety car yang kontroversial di Abu Dhabi tahun lalu yang merenggut gelar juara dunia kedelapan kalinya, tidak menyebut nama steward atau pebalap secara spesifik.
Dia juga tidak menyebut insiden apapun di mana keputusan yang memiliki bias telah mempengaruhinya.
"Para pebalap, beberapa dari mereka berteman sangat baik dengan sejumlah individu, beberapa bepergian dengan mereka dan cenderung menyukai beberapa dari mereka," kata pebalap berusia 37 tahun asal Inggris itu di acara jumpa pers pembuka sesi tes pramusim F1 di Barcelona dikutip Antara, Kamis.
"Jadi saya kira (F1 harus menunjuk) orang yang adil... yang tidak memiliki bias dan sangat sentral ketika tiba waktunya mengambil keputusan," kata Hamilton, seraya menambahkan ia juga ingin melihat perwakilan perempuan di antara para pengawas balapan.
Balapan di F1 diawasi oleh panel bergilir steward yang bertanggung jawab mengatur jalannya balapan, membuat keputusan saat terjadi insiden, termasuk memberi penalti bagi pebalap yang melakukan pelanggaran.
Restart safety car di Abu Dhabi merupakan keputusan dari race director Michael Masi, yang telah digantikan perannya menyusul investigasi dari F1 sekaligus bagian dari perombakan besar-besaran dalam proses refeering yang diungkapkan oleh presiden bari FIA Mohammed Ben Sulayem pekan lalu.
Akan tetapi sejumlah komplain muncul terkait tidak konsistennya steward dalam menerapkan aturan, khususnya saat pebalap terlibat pertarungan ketat, seperti saat beberapa kali Hamilton bertarung dengan Max Verstappen musim lalu yang menimbulkan sorotan.
BACA JUGA:
Sementara itu bos Mercedes Toto Wolff menginginkan profesionalisme berada di dalam ruangan steward.
"Saya rasa tidak ada bias yang disengaja, menurut hemat saya," kata Wolff.
"Seharusnya tidak ada banyak ruang untuk melakukan interpretasi terhadap aturan."
Bos tim Red Bull Christian Horner sepakat," Anda memiliki regulasi yang sangat rumit yang kemudian memberi ruang interpretasi.
"Jadi apa yang Anda butuhkan adalah peraturan yang lebih mudah untuk diterapkan."