JAKARTA - Newcastle United memperkarakan Liga Premier dengan menuduh penyelenggara liga sepakbola elite Inggris itu bertindak tidak tepat saat menampik tawaran akuisisi Arab Saudi berdasarkan hasil uji kelayakan pemilik dan direktur.
Klub yang versi pendapatnya tampak bertentangan dengan versi liga ini menyampaikan pernyataan yang menyebut mereka akan "mempertimbangkan semua opsi relevan yang tersedia".
Proposal akuisisi senilai 300 juta pound (Rp5,7 triliun) untuk klub yang dimiliki pengusaha Inggris Mike Ashley itu ambruk Juli silam.
Keputusan itu muncul setelah pengawasan panjang oleh Liga Premier yang menghadapi tekanan agar menghalangi kesepakatan akuisisi tersebut karena kekhawatiran atas dugaan pembajakan siaran di negara Teluk tersebut.
BACA JUGA:
Konsorsium yang mengajukan akuisisi ini beranggotakan badan pengelola dana negara Arab Saudi PIF, PCP Capital Partners dan Reuben Brothers.
Kepala Eksekutif Liga Premier Richard Masters mengatakan Agustus lalu bahwa tawaran akuisisi itu gagal setelah konsorsium tersebut menolak tawaran arbitrase independen dan mundur secara sukarela.
Dia juga mengatakan tak relevan Liga Premier diminta menilai kepantasan anggota konsorsium karena grup itu telah mengakhiri penawarannya sebelum masalah itu diselesaikan.
Newcastle mengatakan Liga Premier telah menolak penawaran akuisisi itu.
"Kesimpulan ini telah dicapai meskipun klub memberikan bukti dan pendapat hukum yang luar biasa kepada Liga Premier bahwa PIF itu independen dan otonom dari pemerintah Arab Saudi," kata pihak Newscastle dilansir Antara, Kamis, 10 September.
"Klub ini dan pemiliknya tidak terima jika Masters dan Liga Premier dinilai sudah bertindak tepat terkait masalah ini dan akan mempertimbangkan semua opsi relevan yang tersedia bagi mereka."
Newcastle mengatakan Ashley telah "berkomitmen penuh" dalam akuisisi itu dan merasa hal itu demi kepentingan terbaik klub.
Musim baru Liga Premier dimulai Sabtu pekan ini.