JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berharap prestasi cabang olahraga barongsai bisa melejit. Tata kelola organisasi yang baik memungkinkan harapan seperti itu bisa terwujud.
Harapan itu disampaikan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman saat menerima Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI), di Kantor KONI Pusat, Jakarta, pada Rabu, 19 Januari.
"Kita harus lebih hebat prestasi barongsainya," kata Marciano dalam keterangan yang diterima oleh VOI.
Usia barongsai menjadi cabang olahraga terhitung masih sangat muda. Tarian tradisional asal Cina yang mengandalkan kelincahan ini baru ditetapkan menjadi salah satu cabang olahraga sejak 2013.
Meski demikian, olahraga ini punya potensi yang sangat bagus. Ia dinilai memiliki nilai khusus yang punya manfaat bagi perkembangan sport tourism nasional.
"Peran olahraga barongsai untuk Sport Tourism sangat besar, bikin event tertentu yang sinergi dengan program daerah," kata Marciano.
PB FOBI sendiri terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan prestasi. Salah satunya, sistem penjurian yang mengacu regulasi internasional.
BACA JUGA:
Rencananya tahun ini PB FOBI akan menggelar seminar penjurian. Pasalnya, semakin banyak negara yang mulai belajar penjurian dari Indonesia.
Selain itu, induk barongsai nasional itu juga membuat buku terjemahan regulasi internasional sebagai pedoman pegiat olahraga Barongsai di Tanah Air.
Pihak FOBI pun berharap barongsai kelak akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.