Sabet Gelar Perdana di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 atas Wakil Taiwan, Yamaguchi: Saya Berjuang dan Sabar
Bulutangkis tunggal putri wakil Jepang, Akane Yamaguchi/FOTO via Instagram akane.yamaguchi66

Bagikan:

JAKARTA - Pebulutangkis tunggal putri wakil Jepang, Akane Yamaguchi berhasil menyabet gelar juara usai menghadapi wakil Taiwan, Tai Tzu Ying di babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021. 

Perolehan ini sekaligus menjadi gelar perdana Yamaguchi sepanjang karirnya di dunia bulu tangkis.

Meski akhirnya mampu membawa pulang medali juara, langkah Yamaguchi tak berjalan mudah. Ia mesti menghadapi Tai Tzu Ying yang merupakan pebulutangkis ranking pertama dunia di sekitor tunggal putri.

Kendati harus berhadapan dengan lawan yang tak mudah, tapi Yamaguchi tampil penuh percaya diri. Ia kemudian membeberkan kemenangan kali ini tak lepas dari perjuangan keras dan kesabarannya di lapangan.

"Sejak gim pertama memang saya berjuang dan sabar. Saya terus bertahan dan bergerak di lapangan meski mengalami tekanan, mungkin itu kunci kemenangan saya," kata Yamaguchi dari laman resmi BWF pada Minggu, 19 Desember.

Dalam pertemuan dengan Tai Tzu Ying di partai final di Huelva, Spanyol, Yamaguchi hanya perlu waktu 39 menit untuk memastikan gelar juara. Pebulutangkis muda wakil Jepang itu menumbangkan sang senior dengan skor 21-14 dan 21-11.

Terkait jalannya laga, Yamaguchi takmenampik Tai Tzu Ying adalah lawan yang kuat dari segi fisik. Oleh karena itu, dia mengaku sudah bersiap untuk bermain lebih sabar dan ulet di babak final.

Selain itu, Yamaguchi juga mengatakan bahwa penampilan Tai Tzu Yung di partai ini kurang maksimal. Pasalnya, sang jawara memang sempat melewatkan beberapa kejuaraan pasca Olimpiade juga dinilai mempengaruhi kematangan permainannya hari ini.

"Dia pemain yang bagus, secara fisik juga sangat baik. tapi mungkin kondisinya kurang maksimal karena melewatkan turnamen setelah Olimpiade. Mungkin hal ini mempengaruhi permainan dia," tutur Akane.

Berbeda dengan sang lawan yang sempat absen, Yamaguchi justru mempersiapkan diri lebih giat. Ia bahkan melakukan persiapan selama tiga bulan dengan mengikuti pertandingan di Eropa dan Indonesia.

Pebulu tangkis kelahiran 6 Juni 1997 ini pun mengaku senang dengan capaian medali emasnya di Kejuaraan Dunia BWF karena akhirnya ia bisa mencatatkan hasil manis di turnamen terakhir tahun ini.

Meski melelahkan dan memakan waktu persiapan yang lama, namun Akane bersyukur bisa membawa kado menyenangkan sebelum pulang ke Jepang, yang juga merupakan keinginan yang dia dambakan setelah melalui turnamen-turnamen melelahkan.

"Akhirnya, saya sangat senang karena bisa mengakhiri tahun ini dengan (gelar) juara. Saya sangat ingin pulang ke Jepang, yang saya pikirkan adalah pulang ke rumah," pungkas Akane.