JAKARTA - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku kecewa karena tren kemenangannya bersama Maung Bandung musim ini harus terhenti. Dan yang merusak tren itu adalah Persija Jakarta, rival sejati.
Akibat kekalahan itu Persib juga gagal naik ke puncak klasemen Liga 1. "Hari ini saya sangat kecewa. Kami tidak bisa menjaga tren kemenangan dan mengambil alih puncak klasemen," katanya, dikutip situs resmi klub, Minggu, 21 November.
Robert beranggapan Persib Bandung tidak layak untuk kalah setelah melihat apa yang terjadi pada babak pertama dan kedua. Meski begitu, dirinya mengakui mereka tidak cukup tajam dalam menyelesaikan peluang.
"Melihat apa yang terjadi di babak pertama dan kedua, kami tidak pantas kalah tapi kami memang tidak cukup tajam dalam menuntaskan peluang," terang Robert Alberts.
Pelatih asal Belanda itu menilai, Persib Bandung bergerak sedikit lambat dalam hal transisi dari bertahan dan menyerang serta minim dalam membuat peluang ketika melawan Persija Jakarta.
Selanjutnya, Persib Bandung di babak kedua bisa memiliki beberapa peluang emas namun pada akhirnya tidak ada yang benar-benar berubah menjadi gol.
BACA JUGA:
Robert menilai kegagalan timnya untuk mencetak gol harus bisa diperbaiki dan bisa diatasi ke depannya dalam pertandingan-pertandingan Liga 1 selanjutnya.
"Kami bergerak sedikit lambat dalam hal transisi dari bertahan ke menyerang dan minim dalam hal membuat peluang.
"Di babak kedua, kami bisa saja mencetak gol beberapa kali, tapi tidak menjadi gol, dan ketika itu tidak menjadi gol, sudah menjadi keharusan bagi kami untuk mengatasinya," jelas Robert.
Persib Bandung gagal mempertahankan rekor tak terkalahkan di Liga 1 musim ini setelah harus mengakui keunggulan Persija Jakarta 0-1 pada pekan ke-12.
Saat ini, Persib Bandung masih tertahan di posisi ke-2 klasemen sementara Liga 1 dengan torehan 25 poin dari 12 pertandingan tertinggal 3 poin dari pemuncak klasmenen Liga 1 Bhayangkara FC.