Bagikan:

JAKARTA - Penyelenggaraan Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 membuat Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menemukan standar baru dalam menggelar agenda olahraga, khusunya di masa pandemi ini.

Sistem gelembung yang diterapkan dalam pelaksanaan IBF dianggap KOI merupakan terobosan tepat dalam pelaksanaan kompetisi di tengah pandemi. Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) selaku induk bulu tangkis Indonesia dianggap mampu menyusun tata kelola yang efisien.

"Dalam menggelar acara, PBSI selalu menjadi benchmark dalam tata kelola organisasi olahraga di Indonesia. Ini akan menjadi standar baru bagi ajang kompetisi di dalam negeri," kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari di Westin Resort, Rabu, 17 November dikutip dari Antara.

Gelaran kompetisi dengan sistem gelembung yang dipakai IBF 2021 di Nusa Dua, Bali, memang mengharuskan seluruh peserta dan tenaga pendukung mengikuti masa isolasi selama lima hari sebelum turnamen pertama.

Tak hanya itu, setiap peserta yang hadir juga diwajibkan mengikuti uji PCR rutin selama pelaksanaan sistem gelembung. Penyelenggara juga memasang standar kesehatan ketat dengan mengharuskan atlet, wasit, hingga awak media yang beraktivitas di arena pertandingan untuk uji antigen.

Berkaca pada prosedur ketat yang diterapkan dalam IBF ini, KOI akan membawa konsep tersebut kepada sejumlah ajang internasional yang akan digelar di Indonesia pada waktu mendatang.

“Masih ada MotoGP tahun depan, lalu kita juga akan jadi tuan rumah kejuaraan esports, panjat tebing, basket, sepak bola, dan world beach games.

“Setelah selesai, kami akan minta rangkuman acara IBF supaya bisa jadi rujukan di acara lain," kata Okto mengakhiri.