Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) sedang mengebut proses pemenuhan rencana tes doping agar bisa rampung pada bulan Desember. Langkah cepat itu diambil LADI guna percepatan pembebasan sanksi yang dijatuhkan World Anti-Doping Agency (WADA).

Terkait upaya memenuhi tuntutan yang diberikan WADA, LADI menyebut sejauh ini progres penyelesaian berjalan cepat. Saat ini mereka tengah mengerjakan sampel untuk dua kategori yaitu tes kompetisi dan non kompetisi.

"Tes doping yang dibahas itu untuk 2021-2022, terdiri dari tes kompetisi dan juga non kompetisi yang sekarang terus kita bereskan," ujar Wakil Ketua LADI, Reza Maulana kepada VOI, Kamis, 11 November.

Dari dua kategori yang dikebut itu, LADI menyebut kategori tes kompetisi terdiri dari sampel PON dan Peparnas XVI 2021. Sejauh ini sampel tes kompetisi itu juga berjalan cepat dan lancar.

Hingga Kamis kemarin, LADI telah mengirim 732 sampel PON ke laboratorium dan tinggal menunggu hasil. Sementara untuk Peparnas XVI 2021, 70 persen sampel telah diambil dan akan dikirim ke laboratorium.

Untuk pengerjaan non kompetisi, LADI mengaku masih terus mengejar penyelesaian tes kompetisi. Mereka menargetkan langsung untuk merampungkan tes non kompetisi di akhir tahun.

"Tes kompetisi masih ada seratus lagi yang harus dipenuhi hingga akhir tahun. Kita berharap November selesai dan jika selesai kita akan langsung fokus ke yang non kompetisi," lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, LADI mendapat sanksi dari WADA yang berimbas pada larangan pengibaran bendera merah putih pada gelaran Piala Thomas 2020. Untuk bisa terbebas dari sanki, LADI mesti menyelesaikan pemenuhan tes doping yang merupakan salah satu di antara 24 permasalahan tertunda (pending matters) yang harus diselesaikan.