JAKARTA - Label rekaman 88rising menjalin kerja sama dengan startup unicorn musik, Kobalt. Kabar ini pertama kali dipublikasikan oleh Billboard yang lantas dikutip oleh kedua pihak.
Kerja sama ini akan mencakup seluruh negara, kecuali China. Bentuknya, berupa hak cipta, sinkronisasi, dan hak eksklusif untuk artis-artis yang berada di bawah naungan 88rising termasuk Joji, Rich Brian, NIKI, dan The Higher Brothers. Namun, AUGUST 08 tidak termasuk di dalamnya.
88rising dibuat oleh Sean Miyashiro pada tahun 2015. Label ini sukses menambatkan hati para penikmat musik dengan musisi-musisi asal Asia. Dua penyanyi dari Indonesia, Rich Brian dan NIKI sukses meraih atensi mancanegara dengan musik khas-nya. Bukti tersebut juga bisa dilihat dari gelaran festival Head in the Clouds yang digelar di Amerika Serikat.
Miyashiro mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama ini melalui media sosial Twitter.
“88rising berencana untuk merekrut penulis Asia dan komposer dengan dukungan Kobalt, mengembangkan ekosistem kami dengan kreator terbaik di dunia,” kata Miyashiro.
"We're very excited to continue to grow our partnership with Kobalt. @88rising plans to sign many more Asian writers and composers with Kobalt's support, growing our ecosystem with some of the best creators in the world." — Sean Miyashiro, Founder & CEOhttps://t.co/L5WnGmJb70
— Kobalt Music (@kobalt) December 10, 2019
Sementara itu Kobalt Music Group, merupakan perusahaan swasta asal Amerika Serikat yang memiliki basis data hak cipta dari para produsen musik, sekaligus mengelola royalti dari semua pemakaian lagu yang terdaftar untuk setiap produk komersial yang menggunakan lagu tersebut, seperti film, video YouTube, atau karya lainnya.
Jamie Kinelski, selaku VP Creative Kobalt juga tidak bisa menyembunyikan antusiasmenya dengan kerja sama ini. Mereka juga percaya dengan kualitas yang dimiliki 88rising pada sistem produksi serta musisi yang dimiliki.
“Untuk melihat seberapa besar dampak yang mereka miliki - dalam hal keberagaman dan keterkaitan dalam industri - selama 4 tahun itu menakjubkan,” kata Kinelski.
“Saya hanya bisa membayangkan bagaimana masa depan mereka dan kami bangga menjadi bagian dari itu,” lanjut dia.
Sementara itu, 88rising dikonfirmasi memboyong gelaran Head in the Clouds ke Indonesia pada 7 Maret 2020. Selain bakal menampilkan artis-artis yang berada di bawah naungan mereka, bakal ada pula musisi-musisi lain yang berpartisipasi dalam acara yang digelar di JIEXPO Kemayoran tersebut.