Bagikan:

JAKARTA - Band rock asal Amerika, Tool memilih membatalkan seluruh rangkaian tur. Dibandingkan menunda atau reschedule jadwal, mereka memilih langkah membatalkannya. 

Setelah merilis album kelima Fear Inoculum di tahun 2019, Tool sudah merencanakan tur Amerika Utara. Namun, pagebluk COVID-19 pun hadir di saat mereka menjalani tur. 

Pada Jumat, 5 Juni waktu Indonesia, Tool merilis pernyataan batalnya tur di laman Facebook mereka. Tool menyadari situasi seperti ini sangat menyulitkan musisi, promotor, bahkan tempat acara akan berlangsung.

“Ketika kami menampilkan panggung terakhir 2020, 11 Maret di Moda Center, Portland, kami percaya kami akan kembali tur pada musim gugur. Kami bekerja untuk tujuan tersebut hingga kami sadar tidak ada kepastian dalam menjadwal tanggal untuk musim gugur ini atau 2021," tulis pernyataan itu.

"Pemerintah dan peraturan lokal bervariasi dan tidak ada yang bisa memprediksi kapan acara berkapasitas besar akan kembali dengan aman.”

Tool menjelaskan, mereka menerima banyak pesan mengenai kehilangan pekerjaan, sakit, merasa sakit secara emosional dan finansial.

"Menurut kami, mengikat uang penggemar kami untuk berbulan-bulan, jika bukan setahun, tidak adil. Dengan pikiran tersebut, kami membuat keputusan yang sulit untuk membatalkan tur sehingga kami bisa mendukung orang-orang yang mendukung kami selama bertahun-tahun,"

Tool

Mereka sadar bahwa mereka ingin memainkan lagu-lagu mereka untuk penggemar yang menunggu. “Ketika waktunya tepat, kami akan melakukannya.”

Alhasil, untuk penggemar yang sudah membeli tiket Tool bisa mendapatkan uang mereka kembali secara penuh. Harga tiket konser apalagi untuk band sekelas Tool tentunya tidak bisa dinilai murah sehingga keputusan ini dinilai bagus.

Album Fear Inoculum adalah album terbaru mereka setelah terakhir kali melepas album 10.000 days pada tahun 2016. Tahun ini, mereka menerima penghargaan Grammy Awards untuk 7empest sebagai Best Metal Performance.