Bagikan:

JAKARTA - Dua personel tersisa Rush, Geddy Lee (bass, vokal, kibor) dan Alex Lifeson (gitar, vokal) mengungkap penyesalan dari tur terakhir mereka pada tahun 2015 silam.

Adapun, Rush memainkan 35 pertunjukan di Amerika Utara dalam tur perpisahan tersebut. Mereka merasa telah mengecewakan penggemar di Inggris dan Eropa dengan tidak memberi kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Lee mengatakan, Rush sebenarnya ingin mengunjungi lebih banyak negara saat itu, namun Neil Peart (drum) tidak ingin melakukan tur sama sekali.

“Saya berusaha sangat keras untuk mendapatkan lebih banyak pertunjukan sehingga kami dapat melakukan pertunjukan tambahan tersebut, dan saya tidak berhasil,” kata Lee dalam wawancara terbaru dengan majalah Classic Rock.

“Saya benar-benar merasa telah mengecewakan penggemar kami di Inggris dan Eropa. Bagi saya, rasanya tidak benar bahwa kami tidak melakukannya, tetapi Neil bersikeras bahwa ia hanya akan tampil di 30 pertunjukan dan itu saja,” sambungnya.

Bagi Lee, keputusan sang drumer merupakan sebuah kompromi. Meski tidak menginginkan tur, Rush tetap memainkan 35 pertunjukan untuk tur perpisahannya.

“Saya merasa berhutang penjelasan kepada mereka, para penonton. Itulah sebagian alasan saya menjelaskan secara rinci tentang meninggalnya Neil dalam buku (memoar Lee, My Effin’ Life), agar para penggemar tahu apa yang terjadi. Bahwa itu bukan hal yang mudah,” tutur sang bassis.

“Beginilah rumitnya seluruh dunia Rush sejak 1 Agustus 2015 hingga 7 Januari 2020 ketika Neil meninggal. Itu adalah masa-masa yang sangat tidak biasa, rumit, dan emosional. Para penggemar mencurahkan seluruh diri mereka untuk band kami dan saya pikir mereka pantas mendapatkan jawaban yang agak langsung tentang apa yang terjadi dan bagaimana band favorit mereka berakhir.”

Lebih lanjut, Lifeson ikut mengingat betapa kecewa dirinya dengan jadwal tur perpisahan tersebut.

“Neil hanya meminta untuk bermain di sejumlah tanggal yang terbatas yang menghalangi pertunjukan di Inggris dan Eropa. Saya pikir selusin atau lebih tanggal akan membuat kami sedikit lebih menerima,” kata Lifeson.

“Dan ada saat di mana saya pikir Neil terbuka untuk memperpanjang pertunjukan dan menambahkan beberapa pertunjukan lagi, tetapi kemudian dia mengalami infeksi yang menyakitkan di salah satu kakinya. Maksud saya, dia hampir tidak bisa berjalan ke panggung pada satu titik. Mereka memberinya kereta golf untuk mengantarnya ke panggung. Dan dia memainkan pertunjukan selama tiga jam, dengan intensitas yang dia mainkan di setiap pertunjukan,” imbuh sang gitaris.

“Itu luar biasa, tetapi saya pikir itu adalah saat di mana dia memutuskan bahwa tur hanya akan berlangsung sampai pertunjukan terakhir di LA.”