Bagikan:

JAKARTA - Jadwal baru untuk konser “Dewa 19 featuring All Stars 2.0” telah diumumkan. Konser yang menampilkan kolaborasi Dewa 19 dengan musisi-musisi rock Amerika Serikat ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat pada 6 September mendatang.

Pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya menambahkan line up musisi Amerika Serikat untuk bergabung dalam konser ini.

“Dengan tanggal baru ini, Paul Gilbert (gitaris Mr. Big) yang awalnya nggak bisa, akan kita coba untuk datangkan,” kata Ahmad Dhani, saat konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember.

Tidak hanya itu, sebagai kompensasi atas penjadwalan ulang, Dhani juga akan mencoba untuk menghubungi kembali tiga gitaris terkenal lain untuk ikut bergabung.

“Sebelumnya juga kita ada hubungi Joe Satriani dan Steve Vai, tapi jadwalnya nggak bisa. Ya mudah-mudahan di 6 September bisa. Begitu juga Steve Lukather (gitaris Toto),” ujar Dhani.

“Ya sebagai kompensasi penjadwalan ulang ini, kami coba lah untuk menghadirkan mereka,” sambungnya.

Sementara, line up musisi Amerika Serikat yang sebelumnya sudah diumumkan, dipastikan tetap tampil untuk jadwal baru. Mereka adalah John Waite (Bad English), Gary Cherone dan Nuno Bettencourt (Extreme), Eric Martin dan Billy Sheehan (Mr. Big), Ron “Bumblefoot” Thal, Dino Jelusick, serta Derek Sherinian.

Adapun, ditundanya konser “Dewa 19 featuring All Stars 2.0” berawal dari kekhawatiran yang muncul di media sosial, jika konser tetap diselenggarakan sesuai rencana, maka pertandingan Timnas Indonesia di SUGBK akan terganggu, karena potensi rumput lapangan yang rusak.

Selain itu, pihak penyelenggara juga mendapat surat dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tertanggal 13 Desember, yang meminta agar konser ditunda hingga Timnas Indonesia menyelesaikan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

“Berawal dari netizen yang agak terusik dengan konser di 18 Januari, akhirnya kita disurati oleh Bapak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, yang isinya permintaan pemunduran jadwal, karena ada pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Maret,” kata Dhani.

Dhani sadar betul akan konsekuensinya, jika konser dilangsungkan sesuai rencana. Dia ingin Dewa 19 dan penggemarnya ikut mendukung perjuangan Timnas Indonesia. Selain itu, ia juga tidak ingin menjadi kambing hitam, ketika rumput GBK tidak dalam kondisi terbaiknya saat menggelar pertandingan sepak bola.

“Kita sama-sama takut rumput di GBK akan rusak. Jadi, kita memiliki kesamaan awareness dan kepedulian untuk pertandingan Timnas,” ujar Dhani.

“Kita, Dewa 19 juga takut kalau rumputnya rusak, akan menjadi kambing hitam. Pengelola GBK dan promotor juga akan disalahkan. Maka saya, promotor, dan Ketum PSSI sepakat untuk menunda,” lanjutnya.

Penjadwalan ulang jadi satu-satunya cara untuk melanjutkan pertunjukan ini. Dhani mengatakan, mengubah venue dari GBK ke tempat lain dengan tetap memilih jadwal awal, bukanlah pilihan.

“Kita itu bukan ngotot (mau di GBK), tapi konsisten. Karena kita pertama jual tiket itu di GBK, ya kita konsisten kepada pembeli, yang memang sudah beli tiket untuk nonton di GBK,” pungkasnya.