JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu, Albert Tanabe membawakan single terbarunya berjudul "Meski Tak Lagi Kau Dengar" di Main-Main di Cipete volume 3 pada Senin, 9 Desember kemarin.
Pria yang akrab disapa Abe ini mengatakan karya tersebut digarapnya bersama dua gitaris senior Tanah Air, yakni Denny Chasmala sebagai produser musik, dan Eross Candra, gitaris Sheila on 7 sebagai kolaborator yang mengisi instrumen gitar di sepanjang lagu.
"Tiga laguku sebelumnya itu semuanya digarap oleh mas Denny Chasmala sebagai musik produser," kata Albert Tanabe dalam siaran tertulis yang diterima VOI, 11 Desember.
"Suatu ketika, aku jalan bareng mas DenChas dan mas Eross. Di mobil, kita lagi bahas soal karya-karyaku, aku beranikan diri buat minta mas Eross untuk membantu mengisi instrumen di lagu terbaruku," paparnya.
Abe bersemangat karena ajakannya disambut positif oleh Eross, yang merupakan gitaris idolanya. Tak butuh waktu lama, ketiga musisi itu kemudian masuk ke studio rekaman di Yogyakarta dan menggarap single "Meski Tak Lagi Kau Dengar".
Selain single terbaru, Abe juga menampilkan beberapa karya lainnya, termasuk single yang belum dirilis berjudul "Walau Tuk Sementara".
Albert Tanabe dikenal publik sebagai musikus yang juga pengusaha di industri kuliner. Ia tercatat telah melepas sejumlah karya musik berupa single, yakni "Tomorrow I'll Be Gone", "Not the Time to Say Goodbye", “Meledak-ledak", dan "Meski Tak Lagi Kau Dengar".
Di luar musik, Abe memiliki kesibukan sebagai konsultan di industri kuliner, sekaligus pemilik jaringan kedai kopi Elmakko, dan restoran anak muda di Bekasi, 3Cooks.
SEE ALSO:
Selain Albert Tanabe, volume 3 program musik Main-Main di Cipete yang digelar di Casatopia Cafe, Jakarta Selatan ini, turut diramaikan penampilan Cema, Verrryans, dan grup duo pop asal Tangerang Selatan, After Nourway.
Program Main-Main di Cipete sendiri merupakan keriaan mingguan yang digagas Reallist Management. Diselenggarakan setiap Senin malam, acara ini dihelat sebagai etalase promosi entitas musik yang tengah bertumbuh baik dari kalangan major label maupun independen.
CEO Reallist Management sekaligus penggagas program Main-Main, Eno Suratno Wongsodimedjo menjelaskan bahwa acara yang ia inisiasi dihelat gratis tanpa tiket untuk memberi ruang yang lebih luas bagi para pembuat karya yang ingin menemukan pendengar baru.
Konsep cuma-cuma juga membuka kesempatan bagi siapa pun untuk datang dan menemukan karya dari musisi-musisi baru Indonesia.
"Acara ini amat sangat terbuka bagi siapa pun, baik pekarya musik maupun penikmat musik. Silakan datang, berkenalan, berjejaring, untuk kemudian bersama-sama membentuk ekosistem musik yang sehat dan saling dukung," pungkas Eno Dimedjo.