JAKARTA - “Rock never dies / Sampai kapanpun ‘kan ada / Rock never dies / Hingga sampai akhir dunia.” Chorus lagu “Rock Never Dies” itu menggambarkan Konser Dua Dekade KOTAK yang berlangsung di GBK Basketball Hall Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 23 November malam.
Konser yang diselenggarakan Northstar Entertainment dan Megapro Communications itu memperlihatkan bagaimana musik rock menjadi penghubung antara Tantri (vokal), Cella (gitar), dan Chua (bass) dengan Kerabat KOTAK (penggemar) selama dua puluh tahun terakhir.
Di atas panggung, Tantri menyatakan terima kasihnya kepada penggemar yang sudah setia mendukung KOTAK. Dia pun menyapa basis penggemar yang datang jauh dari berbagai daerah ke Jakarta.
“Ini 20 tahun KOTAK berkarya di industri musik Indonesia. Aki mau ucapin terima kasih banyak untuk yang sudah hadir, Semuanya, terima kasih udah hadir,” kata Tantri.
“Saya tau banget, untuk semua yang di sini perlu effort. Yang biasanya gratisan, sekarang harus berbayar. Saya tau effort kalian luar biasa. Terima kasih sudah membeli tiket,” lanjut sang vokalis.
Lagu-lagu populer seperti “Masih Cinta”, “Selalu Cinta”, “Kecuali Kamu”, “Inspirasi Sahabat”, dan “Pelan-Pelan Saja” berhasil membuat ribuan penonton ikut bernyanyi bersama Tantri. Hal ini menunjukkan bagaimana KOTAK selama dua puluh tahun terakhir, punya lagu hits yang masih melekat di telinga banyak orang.
BACA JUGA:
Namun tidak hanya itu, lagu-lagu berdistorsi keras seperti “Pesta”, “Energi”, “Satu Indonesia”, dan “Rock Never Dies” juga berhasil membuat penonton berjingkrakan dan menghentakkan kepala. Hal ini menunjukkan KOTAK bukan cuma band yang mengikuti arah pasar, namun masih mempertahankan identitas rock mereka.
Refleksi juga dihadirkan lewat lagu-lagu yang terbilang baru, seperti “Sabda Netizen” dan “Budak Konten”. Di sini, KOTAK menyerukan pandangannya atas dampak digitalisasi terhadap tatanan sosial di Indonesia.
Konser Dua Dekade KOTAK menjadi bukti bagaimana band ini telah menjadi band rock terbaik di generasinya. Vokal Tantri yang penuh energi, serta aksi panggung Cella dan Chua yang mengisi seluruh sudut panggung, jadi tontonan yang sama sekali tidak membosankan.
Kepuasan terlihat dari wajah para personel. Tantri mengungkap bagaimana KOTAK dan seluruh tim mempersiapkan konser ini.
“(Butuh) empat bulan bikin konser ini. Semua kami persembahkan untuk Kerabat KOTAK,” ujar Tantri.
“Ini konser tunggal pertama kami, dan jujur nggak mudah bikin konser seperti ini,” imbuhnya.
Dalam pertunjukan ini, Marcello Tahitoe (Ello), Sara Wijayanto, dan Yacko dihadirkan sebagai kolaborator di atas panggung. Beberapa figur publik juga hadir di bangku penonton, antara lain Shin Tae Yong, Anggi Umbara, Hanung Bramantyo, dan Zaskia Adya Mecca.
KOTAK tidak hanya menghadirkan musik, mereka juga membawa Adji Santosoputro untuk sesi healing bareng penonton.
Menjelang akhir pertunjukan, Tantri mengumumkan salah satu penggemar yang hadir akan menjalani umroh tahun depan bersama KOTAK. Hadiah ini diberikan kepada penggemar yang tertangkap kamera, pergi ke mushola sekitar venue untuk shalat sebelum menonton pertunjukan.
Dalam repertoar terakhirnya, Tantri cs membawakan lagu berdistorsi keras yang populer bagi penikmat musik Tanah Air. “Tendangan dari Langit” dan “Beraksi” menutup Konser Dua Dekade KOTAK yang akan selalu diingat penggemar setianya.