JAKARTA - JUNI Records, label tempat Bernadya bernaung membuat pernyataan resmi atas kasus yang belakangan sedang ramai. Pelantun lagu 'Satu Bulan' itu baru saja menghadapi perundungan yang cukup masif di media sosial.
Komentar bernada melecehkan itu ramai ditulis oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab di video yang beredar di YouTube maupun TikTok. Tak lama setelah video dirinya berkunjung ke Surabaya itu viral, Bernadya buka suara.
Lewat Instagram Stories, ia mengungkap kekecewaan terhadap hal-hal buruk yang dilontarkan. Ia sadar tak bisa memaksa semua orang untuk berkata baik, tapi pelecehan secara luring atau daring tak pernah dibenarkan.
JUNI Records turut menyatakan sikap atas kejadian ini. Dengan tegas, mereka menyampaikan pesan agar orang tak melakukan perundungan digital demi menciptakan ekosistem yang lebih inklusif.
"Perundungan tidak mengenal ruang dan gender. Stop digital harassment," tulis JUNI Records dalam unggahannya, 26 September.
BACA JUGA:
"Kita semua punya kebebasan untuk berpendapat, berekspresi atas perasaan dan opini kita di ruang manapun. Ruang digital seharusnya aman untuk semua. Di sini kami ada dan kami tidak memberi ruang bagi para pelaku digital harassment, mari ciptakan ruang yang ramah dan inklusif #HargaiSemua," bunyi pernyataan tersebut.
Sikap tersebut mendapat dukungan dari para penggemar Bernadya dan netizen secara umum. Mereka melontarkan kekecewaan atas pelaku digital harassment terhadap siapapun, termasuk Bernadya.
"Rispek @miobyrda setelah statement ini saya harap bila masih terdapat perlakuan seperti itu terhadap talent, pihak label atau yang menaungi bisa memberikan tindakan tegas," kata salah satu netter. "Yuk berantas sama2 perilaku2 yang mengarah kepada harrasment dgn tidak memberi ruang kepada pelakunya.Semangat @bernadyaribka," sahut lainnya.
View this post on Instagram