Bagikan:

JAKARTA - Band GIGI melangsungkan konser perayaan 30 tahun berkarya dengan tajuk GIGInfinity yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 24 Agustus malam.

Pertunjukan yang digelar lebih dari tiga jam itu dimulai dengan “Peringatan Darurat”, gerakan yang bermula di media sosial sebagai bentuk protes terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Sebelum GiGI tampil membawakan repertoar pembuka, layar yang menutupi panggung, secara tiba-tiba memunculkan lambang Garuda Pancasila berlatar biru dengan keterangan “Peringatan Darurat”.

Tanpa perlu adanya penjelasan sedikitpun, tepuk tangan panjang mengakhiri momen reflektif tersebut. Berselang hanya beberapa detik, GIGI langsung membawakan repertoar pertama yang berjudul “F.T.E of T.M“, salah satu lagu dari album “Semua Umur” yang dirilis pada tahun 2001.

Tanpa banyak bicara, Armand Maulana langsung memimpin band untuk melanjutkan pertunjukan dengan repertoar “Sang Pemimpi”, soundtrack utama untuk film berjudul sama yang disutradarai Riri Riza pada tahun 2009.

Lebih dari 30 lagu dibawakan tadi malam, baik repertoar yang sudah dikenal baik oleh publik seperti “Nakal”, “Andai”, dan “11 Januari”, hingga repertoar yang tidak pernah dibawakan di atas panggung sebelumnya seperti “Basa-Basi”.

Konser perayaan 30 tahun berkarya GiGI juga menjadi malam pertunjukan penuh bintang. Mereka berkolaborasi dengan Afgan, Ariel (vokalis NOAH), Fanny Soegi, HIVI!, Kris Dayanti, Mahalini, dan Perunggu yang hadir sebagai penampil tamu.

Adapun perjalanan GIGI sebagai sebuah band dimulai pada tahun 1994 dengan merilis album debut bertajuk “Angan”. Saat itu band beranggotakan Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Aria Baron (gitar), Thomas Ramdhan (bass), dan Ronald Fristianto (drum).

Selama 30 tahun perjalanannya, GIGI telah merilis tidak kurang dari 13 album studio beserta beberapa album lain. Ratusan karya sudah mereka hasilkan, dengan puluhan lagu yang masih lekat di telinga penikmat musik Indonesia.