Bagikan:

JAKARTA - Marion Jola yang lulus dari Indonesian Idol musim kesembilan di tahun 2018 telah menjadi salah satu solois wanita papan atas Indonesia saat ini. Penyanyi dan penulis lagu 23 tahun itu sudah meraih empat penghargaan AMI Awards.

Sebagai penyanyi yang memulai kariernya lewat Indonesian Idol, dara yang akrab dipanggil Lala itu mengaku sempat risih ketika label “Idol” disematkan sebagai nama belakangnya.

“Dulu aku kalau diperkenalkan gitu, lagi nyanyi di mana, MC-nya manggil ‘Marion Jola Indonesian Idol’, pasti aku bad mood,” kata Marion Jola saat mengunjungi kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni.

“Aku mau dikenal sebagai Marion Jola, bukan Marion Idol,” lanjutnya.

Seiring berjalannya waktu, Lala tidak terlalu merisaukan bagaimana orang menyebut namanya. Dia sadar Indonesian Idol jadi bagian perjalanan karier musiknya.

Namun, Lala melihat ada kesalahan bagaimana sebagian publik menilai penyanyi lulusan Indonesian Idol. Dia merasa beberapa orang masih kerap membandingkan satu penyanyi dengan penyanyi lain dengan cara yang tidak tepat.

“Kalau udah sekali Idol kayaknya akan jadi kompetisi terus, karena akan dibandingkan dengan Idol generasi baru, Idol yang lalu, Idol generasi yang sama, dan selalu akan dibanding-bandingkan,” kata Lala.

“Menurut aku, yang harus hilang itu adalah persaingan, fans-fans yang mau bikin idolanya bersaing cuma karena semuanya anak Idol. Itu yang harus hilang. Biarin lah, mereka semua sudah jadi musisi yang keren-keren kok, udah jadi penyanyi-penyanyi yang luar biasa.”

Lala berharap lulusan Indonesian Idol bisa berkarya sesuai dengan keinginan dan warnanya masing-masing, tanpa harus merasa tertekan karena dibandingkan dengan lulusan Indonesian Idol yang lain.

Dia juga berharap publik mendukung penyanyi tanpa harus “membuat persaingan” di antara mereka.

“Cintailah mereka sebagai penyanyi dan musisi yang keren itu, jangan dibikin untuk bersaing lagi. Toh sudah selesai kompetisinya,” pungkas Marion Jola.