JAKARTA - Keindahan nada-nada yang dihasilkan sebuah gitar sedikit banyak dipengaruhi oleh jenis kayunya. Namun, kali ini kita tidak akan membahas kayu-kayu impor seperti Ash, Alder, Basswood, Rosewood atau sejenisnya. Kayu-kayu jenis ini sudah banyak penjelasannya di berbagai website.
VOI akan memberikan informasi tentang kayu-kayu lokal yang kualitasnya juga tidak kalah bagus. Seperti halnya kayu-kayu impor, bahan baku kayu lokal ini bisa saling mengisi untuk bagian body dan neck/fretboard-nya.
Apa saja jenis kayu yang dimaksud? Berikut ini kami berikan gambaran globalnya. Semoga bermanfaat buat Anda yang ingin membuat gitar custom. Silakan pilih sesuai selera dan bujet.
1. Java Almond (Kenari)
Java Almond hanya bisa ditemukan di Bogor dan Lombok. Kayu-kayu ini sudah dilindungi dan tidak boleh ditebang. Karakter sound yang dimiliki Java Almond, mid dan low-nya lebih kuat daripada treble-nya.
2. Bali Sea Olive
Bali Sea Olive ada di pesisir Bali dan Pelabuhan Ratu. Sama seperti Java Almond, Bali Sea Olive juga sudah dilindungi, sehingga untuk mendapatkannya harus menunggu pohon roboh atau tersambar petir. Karakter sound kayu jenis ini mid hingga high range.
3. Berlian
Kayu Berlian cocok untuk neck dan fretboard. Kayu jenis ini memiliki karakter lebih ‘bandel’ dibandingkan dengan Ebony. Selain itu, kayu Berlian punya tingkat kekerasan yang sama dengan Ebony dan berat jenisnya lebih berat daripada air. Karakter sound-nya juga flat, antara high dan low.
4. Kecapi
Karakter kayu dari pohon buah-buahan tidak bisa diduga. Kayu pohon kecapi terbilang berat, tapi memiliki karakter yang sama dengan Mahoni. Begitu pun kayu-kayu seperti mangga, durian, alpukat, dan sukun. Jenis kayu ini cocok untuk part body.
5. Glodok
Kayu Glodok memiliki karakter yang cukup umum di telinga orang dan memiliki karakteristik sound mid high yang dominan.
6. Kemper Maluku
Kayu jenis ini punya density (kepadatan) yang cukup bagus. Apalagi jika dikombinasikan dengan kayu Sungkai untuk body-nya, karakter mid-nya lebih kuat.