JAKARTA - Dari tongkrongan pinggir jalan sampai arena konser berkapasitas ribuan pasang mata, gitar akustik sangat mudah ditemui. Tapi tentunya, setiap orang akan memperlakukan alat musik yang kodratnya berdawai enam ini dengan cara berbeda-beda.
Anak tongkrongan yang cuek, biasanya jarang memperhatikan secara detail sebuah gitar akustik. Yang penting bunyi, lalu bisa nyanyi bareng teman-teman, sudah terasa nikmatnya. Berbeda lagi kalau kita musisi profesional yang menjadikan gitar akustik sebagai media pengumpul rupiah. Kita tidak boleh asal pilih.
Selain model yang harus merepresentasikan diri kita, ada hal-hal lain yang juga wajib diperhatikan agar gitar akustik sesuai dengan kebutuhan studio dan panggung.
Langkah pertama yang biasanya dilakukan seorang gitaris saat memilih gitar akustik adalah mengecek playability (kenyamanan) gitar tersebut. Namun, pada kasus-kasus tertentu, kita juga akan memilih gitar akustik yang sesuai dengan genre yang dimainkan. Bagaimana cara memilihnya? Simak penjelasan VOI berikut ini.
1. Cek semua fret jangan sampai ada yang buzzing
Cek semua not di semua fret. Ada yang buzzing (berdengung) atau tidak? Ada yang fals atau tidak? Itulah tips pertama memilih gitar akustik. Berikutnya, kita harus benar-benar memperhatikan tingkat presisi gitar tersebut serta range dynamic-nya.
2. Perhatikan material kayu
Material kayu sangat penting. Tapi bukan untuk memberi pilihan mana yang terbaik. Karena, hal itu lebih ke karakter suara yang pada ujungnya menjadi selera. Bagaimanapun, kenyamanan paling utama. Tapi, bagaimanapun, tone dari material kayu gitar akustik tidak ada tandingannya jika dibandingkan dengan gitar akustik silent, misalnya. Gitar akustik silent adalah gitar elektrik mutlak yang sumber suaranya dari komponen elektrik serta pickup yang mampu menyimulasikan suara material kayu gitar akustik yang natural. Tapi, intinya tetap berbeda.
BACA JUGA:
3. Sesuaikan ukuran bodi dan neck
Salah satu hal paling penting dalam memilih gitar akustik adalah mengukur tingkat kenyamanan gitar saat dimainkan, baik dari bodi maupun neck-nya. Tiap orang memiliki postur dan ukuran jari berbeda. Ada yang nyaman dengan gitar bodi kecil, ada juga yang sebaliknya. Dua hal tersebut sangat memengaruhi jenis musik yang dimainkan.
4. Pilih suara yang powerful
Playability adalah tingkat kenyamanan sebuah gitar saat dimainkan. Karena playability setiap orang berbeda-beda, maka perlu ada penyesuaian antara bentuk tangan dengan kekuatan jari masing-masing player. Sedangkan untuk karakter suaranya, setiap pemain juga harus memahami apakah bunyi yang dihasilkan gitar tersebut bright atau dark.
Buat yang suka memainkan musik klasik, biasanya dibutuhkan gitar yang memiliki suara yang powerful, terutama untuk bassnya. Saat tampil live, tanpa menggunakan bebunyian elektronik atau preamp, suara yang didengarkan murni dari kemampuan player. Itu lebih natural.
5. Mahal belum tentu yang terbaik
Pendapat yang menyebut semakin mahal harga sebuah gitar semakin bagus pula kualitasnya, tidak sepenuhnya benar. Walaupun pandangan bahwa 'gitar dengan harga mahal memiliki kualitas bagus' itu ada. Tapi, semua kembali ke gitaris yang memakainya.