JAKARTA - Lirik menjadi elemen penting dalam sebuah lagu. Melalui lirik, pendengar bisa memahami apa yang disampaikan lewat lagu.
Namun dalam beberapa kasus, lirik menjadi tidak terlalu penting untuk memahami sebuah lagu. Pendengar hanya perlu menikmati musik yang dibawakan tanpa harus mengetahui apa arti dari setiap kata yang dilantunkan.
Hal tersebut terjadi pada Lorjhu, grup musik asal Madura yang hampir seluruh lagu-lagunya menggunakan bahasa Madura. Yang menarik untuk dilihat, pendengarnya banyak yang berasal dari suku lain, yang notabene tidak memahami bahasa Madura.
Sejauh ini, Lorjhu cukup berhasil, dengan menghadirkan musik kontemporer berbahasa Madura. Mereka punya pendengar setia yang merupakan anak muda di Jakarta.
“Kalau pengalaman menarik tidak hanya di konser. Karena dari awal Lorjhu rilis single pertama, itu tidak di Madura. Pendengar yang ramai malah di luar Madura, (ramainya) di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, tapi paling ramai di Pulau Jawa, Jakarta khususnya. Itu semua pada dengerin,” kata Badrus Zeman, vokalis Lorjhu saat ditemui di Pondok Labu, Jakarta Selatan baru-baru ini.
BACA JUGA:
“Dan alhamdulillah, menurut saya dengan berbahasa daerah tidak menutup kemungkinan orang-orang malah mendengarkan meski tidak tahu artinya. Ya banyak pengalaman menarik sih, termasuk kalau manggung juga kadang was-was juga, dalam artian apakah orang bisa menikmati,” lanjutnya.
“Karena menurut saya, kendala bahasa itu kan gimana ya, apalagi kita bukan manggung di kampung kita sendiri. Tapi alhamdulillah yakin aja, dan ya alhamdulillah sampai sekarang masih diterima bahasanya.”
Lebih jauh, Badrus juga bicara soal keberadaan Bahasa Ibu Records, label musik yang membantunya memperkenalkan karya ke publik lebih luas. Ia meyakini masih banyak potensi di berbagai daerah yang bisa melakukan hal serupa.
“Karena kalau selama ini kita lihat memang tidak semua daerah bisa masuk industri musik nasional, pasti masih komoditi di setiap daerah masing-masing. Tapi, mudah-mudahan lewat Bahasa Ibu Records, dengan musik kontemporernya, dengan musik modern yang dikemas dengan kelokalannya, mudah-mudahan itu bisa membantu teman-teman di daerah yang lain dengan bahasa daerahnya masing-masing,” pungkas Badrus Zeman.