Tanggapan Monita Tahalea Terkait Penggunaan AI dalam Proses Kreatif Bermusik
Monita Tahalea (Instagram @monitatahalea)

Bagikan:

JAKARTA - Monita Tahalea menilai keberadaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam proses kreatif musik adalah kenyataan yang harus diterima.

Menurutnya, pada kenyataan saat ini manusia sudah hidup berdampingan dengan kecerdasan buatan.

“Sebenarnya kalau setuju nggak setuju, kita sudah masuk dalam era kita hidup berdampingan dengan adanya peran AI,” kata Monita Tahalea di Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Monita melihat musisi harus mencari tahu lebih jauh terkait peranan AI dalam musik. Dia melihat adanya kegelisahan pada beberapa musisi karena belum paham betul soal AI.

“Kalau untuk kegelisahan sendiri, pasti ketika belum benar-benar paham apa yang dapat dikerjakan, manfaatnya apa, pasti akan ada kekhawatiran sendiri. Tapi begitu kita mencari tahu kira-kira AI ini tuh bisa kita gunakan sebagai apa dalam konteks berkarya, itu pasti malah jadi sesuatu hal yang exciting gitu loh, maksudnya kayak yang bikin kita berkarya itu makin luas kali ya,” tuturnya.

Poin utama yang disorot Monita adalah kebijaksanaan para musisi dalam menggunakan AI. Dia merasa perdebatan mengenai kehadiran AI dikembalikan kepada setiap penggunanya.

“Ketika kita punya pengetahuan itu, kita juga harus punya kebijaksanaan atau wisdom saat menerapkan AI tersebut dalam karya yang kita buat,” ujar Monita.

Penyanyi jebolan Indonesia Idol itu juga percaya jika AI yang ada saat ini, yang bisa diakses masyarakat luas, sudah punya regulasinya sendiri untuk meminimalisir penyalahgunaan.

“Kayaknya apa yang bisa kita akses sekarang, itu semuanya datang sudah dengan regulasi. Makanya kalau kita mau download sebuah aplikasi, kayak misal chat gpt, itu pasti ada terms & condition kan. Ya pasti di situ ada kebijakannya sendiri, makanya kita bisa gunakan,” kata Monita Tahalea.

“Kalau itu bersifat confidential (rahasia) atau bisa menciptakan sebuah chaos, nggak mungkin itu dibiarkan dikonsumsi sama kita. Sebenarnya balik lagi ke kita penggunanya,” tandasnya.