Endah N Rhesa hingga Navicula Ciptakan Lagu Bertema Isu Lingkungan
Konferensi pers album sonic/panic (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Belasan musisi menciptakan lagu dengan mengangkat isu lingkungan dan dihadirkan dalam album sonic/panic yang akan dirilis pada 4 November mendatang.

Musisi yang terlibat adalah Endah N Rhesa, Iga Massardi, Tony Q Rastafara, Tuan Tigabelas, Iksan Skuter, FSTVLST, Made Mawut, Nova Filastine, Guritan Kabudul, Kai Mata, Rhythm Rebels, Prabumi, dan Navicula.

Endah N Rhesa menciptakan lagu berjudul Plastic Tree, yang mana menggambarkan dua sisi dari perkembangan peradaban manusia, di mana satu sisi mampu menghadirkan kebaruan dan di sisi lain menghadirkan ketakutan akan keberlangsungan hidup.

“Sebenarnya yang kita bawa di lagu ini adalah imajinasi kita kalau di dunia ini nggak ada pohon, nggak ada burung yang bernyanyi, dan semuanya serba artifisial,” kata Endah saat konferensi pers di Kemang, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Oktober.

“Yang ingin disampaikan itu bagaimana kita sebagai manusia terpukau dengan hal baru yang bisa kita temukan, tapi di lain sisi ada kengerian di situ,” lanjutnya.

Kemudian, Iga Massardi yang terlibat dalam album sonic/panic, melakukan kolaborasi dengan musisi lokal asal Madura. Lagu yang diciptakannya berarti Pulau Nafas dalam bahasa Indonesia.

Sementara itu, Tuan Tigabelas dengan musik hip hop, membawa pesan reflektif. Dia membuat lirik yang mempertanyakan dirinya sendiri sebagai manusia.

“Di lagu ini, gua benar-benar pengin coba ngobrol sama orang yang ada di depan kaca, yaitu diri gua sendiri. Pesan lagunya lebih ke refleksi diri,” kata Tuan Tigabelas.

“Judul lagunya Kenapa. Di sini gua mempertanyakan ke diri gua sendiri sebagai manusia, kenapa kita ikut merusak alam yang kita tempati,” imbuhnya.

Kemudian, Robi Navicula yang dapat disebut sebagai penggagas awal peluncuran album ini, menciptakan lagu berjudul House Of Fire.

Lagu ini membahas biaya tersembunyi dari kenyamanan kehidupan modern. Digambarkan bagaimana hubungan manusia dengan Bumi, dan mengingatkan bahwa kenyamanan modern datang dengan sebuah harga.

“Dari awal memang kita mau angkat isu ekologi, lingkungan, dan konsisten. Jadi, spirit di lagu ini lebih ke kolaboratif, alangkah besarnya gaung isu ini kalau semuanya bisa berkolaborasi,” ujar Robi.

Album sonic/panic terdiri dari 13 lagu dari 13 musisi dengan berbagai genre seperti hip hop, rock, blues, electronica, reggae pop, hingga world music.

Adapun topik yang diangkat di tiap lagu juga beragam, seperti isu krisis iklim, degradasi alam, polusi plastik, dan panggilan untuk aksi nyata secara kolektif.