JAKARTA - Keluarga besar Koes Plus yang diwakili Damon Koeswoyo, David Koeswoyo, Rico Koeswoyo dan Sari Koeswoyo menegaskan soal pelarangan bagi band T’Koes untuk membawakan lagu-lagu dari Koes Plus dan keluarga besar.
Singgih Toni Gumilang selaku kuasa hukum menyatakan bahwa alasan utama pelarangan itu diambil adalah video yang diunggah oleh Agusta Dwi Susanto Marzall, personel T’Koes.
Disebut bahwa video tersebut telah membuat keluarga besar Koes Plus, khususnya anak-anak dari personel Koes Plus tersinggung.
“Pemicu keputusan klien kami tersebut adalah karena telah terjadi rasa ketersinggungan atas beredarnya sebuah video perbincangan yang dilakukan antara seseorang yang diduga adalah sebagai purnawirawan anggota dengan T’Koes Band tersebut,” kata Singgih Toni Gumilang saat jumpa pers di Gandaria, Jakarta Selatan pada Kamis, 28 September.
Perilaku personel T’Koes yang dianggap merasa lebih besar dan terkenal dari keluarga besar Koes Plus, dilihat telah melukai martabat keluarga besar Koes Plus.
“Dalam perjalanan T'Koes Band, semenjak kelahirannya pada tahun 2007, keluarga besar Koes Plus merasa tidak nyaman atas beberapa hal yang menyangkut unggah-ungguh dan tindak-tanduk T'Koes Band, di mana dalam hal ini dirasa amat sangat menyinggung harkat dan martabat keluarga besar Koes Plus,” tutur Singgih.
Sang kuasa hukum juga menegaskan bahwa royalti bukanlah alasan utama adanya pelarangan terhadap T’Koes. Semuanya diputuskan demi menjaga harkat dan martabat Koes Plus.
BACA JUGA:
“Bahwa latar belakang keputusan klien kami, terus terang bukan hanya semata-mata persoalan royalti. Melainkan, lebih kepada persoalan harkat dan martabat nama besar para orang tua klien kami, dalam hal ini adalah Koes Plus, yang menurut klien kami, marwah orang tua, nama baik orang tua yang notabene bisa dikatakan sebagai salah satu band legendaris di kancah dunia permusikan Indonesia, dapat disinyalir kuat sudah tidak lagi atau sama sekali dihargai oleh T'Koes Band,” ujarnya.
Sebelumnya, Agusta Dwi Susanto Marzali, pentolan band T’Koes yang merupakan band tribute Koes Plus, sudah memperkirakan bahwa video yang diunggahnya di Facebook menjadi alasan pelarangan tersebut.
“Kami menduga-duga bahwa tayangan video di Facebook saya itu,” ujar Agusta Dwi Susanto Marzali dalam jumpa pers di Ampera, Jakarta Selatan pada Selasa, 27 September.
Dalam video tersebut, Agusta sedang berbincang dengan anggota TNI yang akan pensiun. Dia menyebut video yang berdurasi hampir dua menit itu hanya sekedar video obrolan santainya dengan orang yang disebutnya sebagai senior.
Namun, dalam video tersebut sempat terucap nama Koes Plus oleh pensiunan TNI itu. Agusta sendiri tidak memahami betul apa yang dimaksud seniornya itu.
“Itu obrolan santai antara senior petinggi TNI dengan juniornya, kami sebagai personel T’Koes. Saat itu beliau memotivasi kami untuk bekerja keras secara maksimal. Jadi, ketika beliau bicara, kami memperhatikan dan pengin belajar,” tutur Agusta.
“Setelah sekian lama hening, secara spontan dia bilang ‘Tapi jangan sampai seperti Koes Plus. Anak-anak itu seperti aset’. Di video itu kami tidak begitu jelas ucapan dari beliau itu. Akan tetapi, kami sebagai junior menghormati seniornya bicara,” lanjutnya.
Agusta pun menjelaskan bahwa responnya terhadap pensiunan TNI sebagai sebuah penghormatan terhadap lawan bicara. Dia mengatakan tidak ada niatan untuk merendahkan Koes Plus.
“Kami mengucapkan kata ‘Iya’ itu karena kami sebagai junior tengah mendengarkan senior kami. T’Koes terus belajar agar bisa menghibur. Kami membawakan lagu yang bukan hanya karya Koes Plus, tapi ada lagu-lagu dari band lain,” pungkas Agusta Dwi Susanto Marzali.