Bagikan:

JAKARTA - Malina Moye akan merilis album baru bertajuk Dirty pada 17 Maret 2023. Album ini digambarkannya sebagai sebuah perjalanan emosi. Untuk gerbang pembuka, beberapa waktu yang lalu, dia melepas single Say My Name

Dijuluki "Jimi Hendrix versi wanita" oleh sejumlah media, Malina dinobatkan sebagai salah gitaris wanita dunia yang wajib diketahui dalam daftar yang dibuat majalah Guitar World.

Duta besar gitar Fender ini adalah salah satu gitaris wanita yang paling menonjol. Selain piawai bermain gitar, dia juga pintar menulis lagu dan bernyanyi.

Single pertama karya wanita kidal ini, Girl, yang dirilis melalui label rekaman miliknya WCE Records pada 2004 sukses bertengger di peringkat ke-43 tangga lagu Billboard untuk kategori R&B hip-hop.

Album terakhirnya, Bad As I Wanna Be, dirilis empat tahun yang lalu. Versi Amerika dari album ini berisi enam lagu dan versi Eropa-nya memiliki sepuluh lagu. Album ini mencapai nomor satu selama dua minggu berturut-turut di tangga lagu Billboard Blues yang diterbitkan pada 8 dan 15 Mei 2018.

Di luar karya musiknya, pada 2007, Malina muncul dalam film dokumenter rilisan Inggris bertajuk Startmaster: Greatest Guitar Story Ever Told bersama para legenda semisal Robert Clay, Mark Knopfler, dan Jimi Hendrix.

Malina Moye (Isaiah Mays)

Malina juga menerima banyak undangan untuk tampil di sejumlah festival musik blues seperti Robert Johnson Blues Festival sebagai satu-satunya vokalis wanita dan gitaris kidal. Dia berbagi panggung dengan legenda hidup blues David Honeyboy Edwards, Hubert Sumlin, dan Pinetop Perkins.

Tak sampai di situ, salah satu headliner Jakarta Blues Festival 2014 ini juga pernah dinobatkan sebagai pembuka di beberapa titik konser Robin Thicke dan Boyz II Men pada 2009.

Namun, dari berbagai event musik besar yang melibatkan diri Malina, satu yang membuatnya bangga adalah saat ambil bagian dalam Experience Hendrix Tour pada 2012. Dia berbagi panggung dengan gitaris sekaliber Eric Johnson, Eric Gales, Brad Whitford, Kenny Wayne Sheperd, dan Johnny Lang.

Sementara itu, mengenai single terbarunya, Say My Name, Malina menghidangkan groove menular yang menggabungkan sound pop, rock, dan soul ala dirinya.

Ini adalah lagu berenergi tinggi yang secara lirik dipenuhi dengan harapan, inspirasi, dan keinginan penuh perasaan untuk menang kemudian dilengkapi dengan solo rock blues penuh penjiwaan.

Sedangkan Dirty, Malina menyebut album tersebut berbicara tentang "mengambil jalan yang tinggi ketika orang lain telah melakukan kesalahan, yang sangat sulit dilakukan".

Dari sisi musik, album keempatnya ini melanjutkan sound khasnya dari pop-rock, blues, dan funk yang terdiri dari penulisan lagu cerdik dan melodi yang mudah diingat.

Lebih dalam mengenai album Dirty, simak wawancara eksklusif VOI.ID bersama Malina Moye berikut ini.

Bisa beri pengantar untuk album baru, Dirty? Bagaimana Anda mendeskripsikannya?

Saya pikir ini adalah kelanjutan dari sound khas saya. Saya menyukai instrumen live dan memadukannya dengan teknologi baru untuk menciptakan sesuatu yang mirip dengan masa lampau namun kontemporer. Saya akan mengatakan gumbo (kuah) dari funk, rock, soul, dan blues tetapi sangat kontemporer dengan lagu-lagu yang mudah-mudahan dibuat dengan baik.

Ceritakan proses penulisan album ini?

Bagi saya, itu dimulai dengan mendengarkan melodi sepanjang hari. Jadi, saya akan menyanyikannya ke ponsel saya jika saya sedang mengemudi atau kadang-kadang itu adalah jilatan gitar yang saya temukan hanya dengan bermain-main dengan gitar. Prosesnya tidak pernah sama.

Ada pernyataan tertentu yang ingin Anda sampaikan lewat album ini?

Nama album baru ini disebut Dirty dan tema album baru ini berpusat pada mengambil jalan yang tinggi ketika orang lain melakukan kesalahan, tetapi sebelum Anda sampai ke tempat di mana Anda marah dan bingung. Jadi ini adalah perjalanan emosi. Lalu tiba-tiba suatu hari, Anda mulai memaafkan. Pengampunan itu untuk Anda, sehingga Anda dapat melangkah maju dalam hidup dan melindungi jiwa Anda.

Malina Moye (Isaiah Mays)

Apa yang membuat Dirty menonjol dibandingkan dengan album sebelumnya?

Sejujurnya, saya tidak tahu. Saya menulis dari tempat kejujuran. Anda tidak pernah tahu apa yang akan beresonansi dengan orang-orang, tetapi ajukan pertanyaan ini kepada saya dalam beberapa bulan setelah album keluar. Saya berharap album baru ini menonjol. Saya merasa seni itu sangat pribadi, namun cacat dan indah pada saat bersamaan.

Tantangan pribadi bagi Anda sebagai pemain gitar?

Saya selalu ingin menjadi lebih baik dibandingkan saya di pertunjukan terakhir, album, dan sebagainya. Saya tidak berpikir ada tantangan sebanyak yang saya katakan tentang proses stop and go. Saya memulai album tahun lalu di akhir pandemi dan memulai serta menghentikannya sangat gila. Terkadang saat getarannya bergerak, Anda benar-benar ingin mengabadikannya dan terus bekerja. Hal yang keren tentang itu adalah membutuhkan lebih banyak waktu untuk bereksperimen pada solo dan lapisan gitar tertentu. Beberapa lagu kami rekam dengan full band sekaligus dan beberapa lagu kami buat sendiri-sendiri. Saya suka aspek keduanya.

Mencoba sesuatu yang baru dalam hal gear dan tuning?

Saya suka penyetelan standar 440. Saya tetap sederhana. Jika ada sesuatu yang berhasil mengapa merusaknya. Tujuan saya sama dengan penyiapan live saya. Fender Hot Rod Deville 212 amp, pedal Boss termasuk Blues Driver, Metal Zone, dan tentu saja gitar saya. Saya juga menyukai ampli Marshall, tetapi itu semua tergantung pada apa yang saya dengar dan cari.