Bagikan:

JAKARTA - Jepang dikenal sebagai negara yang memimpin industri mobil kei, kendaraan berformat kecil yang dirancang khusus untuk penggunaan perkotaan. Tidak heran melihat banyak mobil listrik mungil lahir di negara ini. Salah satunya adalah karya dari startup lokal, KG Motors, yang menghadirkan miniaturisasi kendaraan ke tingkat baru dengan mobil listrik satu tempat duduk.

Terinspirasi oleh startup di Amerika Utara, CEO KG Motors, Kusunoki Kazunari, berbagi bahwa visinya adalah membawa semangat kewirausahaan otomotif yang sama ke Jepang.

"Meskipun hanya sedikit startup mobilitas seperti kami di Jepang, di Amerika Serikat dan China, banyak startup bermunculan, dan itu membuat saya berpikir kami juga bisa melakukannya," ungkapnya kepada NHK, seperti dilansir dari laman Electrek, Jumat, 17 November.

7

Dalam merancang kendaraannya, Kazunari merujuk pada survei pemerintah mengenai penggunaan mobil, yang menunjukkan sekitar 70 persen pemilik mobil di Jepang mengemudi sendirian pada hari kerja, dan angka ini mendekati 50 persen pada akhir pekan.

Desain yang ditawarkan oleh KG Motors sangat menarik dan cocok untuk penggunaan di perkotaan, mirip dengan Citroen Ami Buggy. Tampilan depannya menampilkan lampu bulat, sein di bagian bawah, dan logo KG yang khas.

Mobil listrik ini menggabungkan teknologi canggih dengan elemen desain yang mengingatkan pada masa lalu. Meski AC memberikan kenyamanan, jendela mobil ini masih dioperasikan secara manual. Keuntungan desain penggerak tengah adalah akses mudah ke jendela pengemudi dan penumpang.

Secara detail, kecepatan tertinggi mobil listrik ini mencapai 60 km/jam (37 mph), hanya memiliki satu kursi dengan format penggerak tengah, dilengkapi motor listrik 5.000W. Mobil ini dapat menempuh jarak 100 km setelah diisi daya penuh, dengan waktu pengisian sekitar 5 jam dari stopkontak 100VAC di rumah.

Dalam hal harga, KG Motors menargetkan harga sekitar 6.600 dolar AS, atau sekitar Rp100 jutaan. Perusahaan berencana melakukan uji coba ekstensif untuk menyempurnakan desain pada tahun depan, dengan produksi yang dijadwalkan dimulai pada tahun 2025.