Bagikan:

JAKARTA- Raksasa smartphone Huawei adalah salah satu pemilik merek baru asal China, Avatr, yang merupakan perusahaan patungan bersama dengan produsen mobil Changan. Namun rupanya Xiaomi, salah satu konglomerat teknologi terbesar lainnya dari China, juga akan meluncurkan mobil listrik tahun ini.

Xiaomi telah lama dinanti-nantikan untuk memasuki pasar kendaraan listrik (EV). Dan menurut kabar dari Carnewschina, 11 September, Xiaomi kemungkinan akan mengungkapkan mobil listriknya sebelum akhir tahun, bersamaan dengan peluncuran smartphone flagship terbaru mereka.

Sebelumnya Xiaomi telah mengumumkan rencana untuk memproduksi mobil listrik dua tahun lalu, dan sejak itu mereka telah merancang dan mengembangkan kendaraan tersebut dengan kecepatan luar biasa. Bahkan, gambar pertama mobil ini bocor pada bulan Januari, sementara izin pemerintah China untuk memproduksinya baru diterima oleh Xiaomi bulan lalu.

4
Uji coba mobil listrik Xiaomi. (Dok. Carsnewschina)

Mobil listrik Xiaomi ini memiliki kode nama MS11, tetapi media lokal saat ini menyebutnya sebagai Xiaomi Modena.

Menurut Car News China, produksi uji coba mobil ini dimulai bulan lalu di sebuah pabrik di Beijing. Pabrik ini dikabarkan membangun sekitar 50 prototipe setiap minggu, dan Xiaomi dijadwalkan akan menerima persetujuan dari Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China (MIIT) dalam satu atau dua bulan mendatang. Setelah mendapatkan persetujuan tersebut, Xiaomi akan dapat memulai penjualan Modena.

Dilansir dari Carscoops, 12 September, Modena akan bersaing dengan kendaraan seperti Tesla Model 3 dan BYD Seal dengan harga awal di kisaran 200.000 yuan atau sekitar Rp421 juta.

Dari gambar yang bocor tampak mobil ini memiliki beberapa elemen mencolok, dari desain eksterior mobil menggunakan lampu depan LED besar dan bumper depan yang relatif sederhana. Foto juga menunjukkan bahwa EV pertama Xiaomi akan dilengkapi dengan gagang pintu yang rata, LiDAR yang dipasang di atap, dan atap kaca panorama, mirip dengan Model 3.

Mobil listrik terbaru dari China ini dikabarkan akan didukung oleh baterai 101 kWh dan arsitektur listrik 800 volt dan memiliki jarak tempuh hingga 800 km dengan sekali pengisian baterai.