JAKARTA - Lembaga Warkop DKI kembali menggelar jumpa pers setelah mencermati beberapa perkembangan yang terjadi terkait dengan permasalahan hukum Warkopi. Secara virtual, Indro dan anak-anak Dono, Kasino, dan Indro yang tergabung dalam Lembaga Warkop DKI memberi pesan tegas.
"Sehubungan dengan perlindungan hak atas merek, Lembaga Warkop DKI memperingatkan agar Warkopi tidak lagi menggunakan nama “Warkopi” dan mengganti nama grup yang saat ini telah digunakan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak 6 Oktober," kata Satrio, putra Dono, Rabu, 6 Oktober.
Indro mengapresiasi permintaan maaf terbuka yang disampaikan Warkopi dan manajemennya. "Permintaan maaf secara terbuka, kami mencatat ada dua kali selain preskon mereka. Di kanal youtube Nikita Mirzani itu saya melihat meminta maaf. Sebagai orang tua saya akan maafkan," ujarnya.
Namun untuk urusan konten, Indro dengan tegas tidak bisa memberikan izin. Ini terkait kontrak eksklusif Lembaga Warkop DKI dengan Falcon Pictures.
"Sudah sulit ada pembicaraan apapun, secara tegas Lembaga Warkop tidak mengizinkan, tidak ada lagi pembicaraan mengenai HAKI ini. Pintu ditutup karena Lembaga Warkop punya hak, Lembaga Warkop sudah mempunyai perjanjian eksklusif dengan PT Falcon," tegasnya.
"Jadi supaya jelas, buat Warkopi dan yang mengatur, jauhi nama Warkop. Karena konten itu diluar tanggungjawab saya. Kalau konten, Anda berhadapan dengan PH," imbuhnya.
BACA JUGA:
Indro melihat potensi yang besar pada anggota Warkopi yang terdiri dari Alfin (Indro), Sepriadi (Dono) dan Alfred (Kasino). Dia berharap mereka bisa berkarya dengan kreatif tanpa bayang-bayang Warkop.
"Percayalah kalian harus jadi diri sendiri, nggak ada yang meniru yang sukses. Seniman tidak mungkin digantikan, tetapi hidup di bawah bayang-bayang seseorang itu nggak akan mencapai seperti yang Anda pikir," pesannya.
"Saya mendorong untuk kalian kreatif. Apalagi kalian suka bercanda, itu modal. Kalau netizen bilang mirip, ya karena kalian mengambil jalan itu. Nggak mungkin ada demand kalau ada suplai," tegas Indro Warkop.