JAKARTA - Dewan Klasifikasi Film Inggris (BBFC) mengonfirmasi, Joker karya Todd Phillips menjadi film yang paling dikeluhkan sepanjang tahun 2019.
Dirilis tahun lalu dengan sejumlah pujian kritis, film DC ini menceritakan kisah asal-usul musuh Batman. Joaquin Phoenix berperan sebagai Arthur Fleck, pria yang memiliki masalah mental yang kemudian berubah menjadi Clown Prince of Crime.
Dalam laporan tahunannya, The BBFC mengungkap bahwa Joker menerima 20 keluhan terkait klasifikasi film usia 15 tahun, terbanyak dari semua film pada tahun 2019.
Keluhan-keluhan tersebut berpendapat bahwa dewan klasifikasi seharusnya mengklasifikasikan film itu sebagai 18 tahun ke atas, karena adegan kekerasan. Sementara itu, sebagian kecil penonton merasa film itu harus dilarang sama sekali.
BACA JUGA:
Namun, meski Joker menampilkan sejumlah adegan kekerasan yang lekat, BBFC menyatakan adegan kekerasan dalam film tersebut tidak membutuhkan label '18 tahun ke atas'.
Tahun lalu, BBFC menerima total 149 pengaduan. Jumlah ini kurang dari setengah jumlah yang dibuat pada 2018.
Sementara itu, sinematografer film ini, Lawrence Sher mengakui bahwa ia khawatir Joaquin Phoenix akan larut dalam penjiwaan yang dalam saat memerankankan film ini. Bukan tanpa alasan, peran tersebut menjadi terkenal di masa lalu ketika Heath Ledger membenamkan dirinya dalam karakter tersebut untuk The Dark Knight (2008).
Berbicara kepada NME di BAFTA tahun ini, Lawrence Sher mengungkapkan dirinya memang memiliki sejumlah kekhawatiran tentang komitmen Joaquin Phoenix terhadap peran tersebut, terutama mengingat pengalaman Heath Ledger yang mengakhiri hidupnya hanya 6 bulan sebelum The Dark Knight dirilis.