Bagikan:

JAKARTA -  Tanggal 9 September diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional. Keseharian para atlet baik di lapangan atau luar lapangan, cukup menarik untuk disimak. Bagaimana kehidupan mereka, menyimak denyut industri olahraga global, serta dedikasi dan kedisiplinan para atlet dapat membuat inspirasi tersendiri.

Semangat pantang dan terus berusaha memberi yang terbaik adalah semangat yang didapat dari olahraga. Selain itu jiwa sportivitas juga bisa dipupuk lewat olahraga.

Sportivitas adalah sikap adil dan jujur mengakui kelemahan dan kekurangan diri di hadapan lawan atau mengakui keunggulan lawan. Contoh lain seperti jika kalah dalam bermain bola basket sebaiknya kamu bersikap sportif dengan menerima kenyataan. Mereka harus melupakan momen kekalahan (jika kalah) dan tetap berteman dengan lawannya.

Untuk merayakan Hari Olahraga Nasional, ada 8 film bertema pantang menyerah dan sportivitas. Simak rangkumannya berikut ini.

1. King

Bicara soal film olahraga, film King selalu menjadi acuan. Film yang disutradarai oleh Ari Sihasale ini menceritakan kehidupan anak laki-laki bernama Guntur (diperankan oleh Rangga Raditya) yang bercita-cita menjadi atlet bulutangkis. Ia dan ayahnya yang merupakan komentator pertandingan antar kampung, sangat mengidolakan Liem Swie King.

Setiap hari, Guntur rajin berlatih agar dapat membanggakan daerah dan negaranya, Indonesia. Ia harus melewati berbagai rintangan, termasuk rivalnya, Arya, yang dibintangi oleh pebulutangkis muda populer, Jonatan Christie.

Selain Jonatan Christie, ada juga para atlet bulutangkis lainnya yang turut meramaikan film King. Mereka adalah Kevin Sanjaya, Maria Kristin, Hariyanto Arbi, Hastomo Arbi, Ivanna Lie, Rosiana Tendean, dan Liem Swie King.

2. Garuda di Dadaku

Suka sepak bola? Maka film Garuda di Dadaku cocok buat ditonton. Film ini membangkitkan semangat sepak bola nasional.

Ceritanya, Bayu yang diperankan oleh Emir Mahira adalah seorang anak yang cinta akan sepak bola. Ia sangat ingin menjadi atlet yang mengharumkan nama bangsa. Namun, impiannya tersebut digagalkan oleh sang Kakek.

Bayu yang tak kenal putus asa, terus berlatih hingga masuk Timnas U-13 dan menjadi Kapten Timnas U-15 pada sekuel keduanya yang dirilis tiga tahun kemudian. Film ini juga meraih piala penghargaan dalam kategori Film Anak Terbaik pada Festival Film Indonesia.

3. 3 Srikandi

Ingin tahu sejarah medali emas yang diraih Indonesia pertama kali? Tontonlah 3 Srikandi.

Film ini berlatar waktu Olimpiade Musim Panas Seoul di tahun 1988. Saat itu, tiga pemanah asal Indonesia, yakni Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies (Chelsea Islan), dan Kusuma (Tara Basro) berhasil memenangkan medali emas pertama.

Tiga srikandi ini memiliki masing-masing masalah rumit beberapa hari sebelum pertandingan. Salah satunya, batal untuk diberangkatkan. Namun, dengan menerapkan semangat tinggi, mereka akhirnya dapat membanggakan negeri pada cabang olahraga panahan.

4. 6,9 Detik

Rekoe 6,9 detik yang diraih atlet panjat tebing, Aries Rahayu Susanti berhasil memenangkan medali emas pada Asian Games 2018. Lola Amaria membuat kisahnya diangkat menjadi film layar lebar dan dirilis pada 26 September 2019.

Tak hanya itu, di dalam cerita juga menjelaskan bagaimana perjuangan Aries Rahayu. Berawal dari gadis desa, tergabung pada Pelatnas Panjat Tebing Nasional, hingga dikenal dunia sebagai Spiderwoman.

5. Susi Susanti: Love All

Nama Susi Susanti pasti tidak asing di telinga banyak masyarakat lokal karena prestasinya sebagai pebulutangkis. Perjalanan hidupnya ini dituangkan ke dalam film Susi Susanti: Love All.

Tokoh Susi Susanti diperankan oleh Laura Basuki. Sedangkan suaminya, yakni Alan Budi Kusuma yang juga pebulutangkis, diperankan oleh Dion Wiyoko.

Film ini menuai prestasi dengan tiga piala dari beberapa acara penghargaan. Tak hanya itu, pendapatan yang diperoleh juga tidak tanggung-tanggung, Rp4,1 miliar.

6. Schumacher

Tak cuma di Indonesia, film bertema olahraga juga seirng dibuat di luar negeri. Netflix menayangkan beberapa film bertema olahraga yang bisa kamu pilih. Salah satunya, Schumacher. Dokumenter ini mengupas kehidupan salah satu tokoh olahraga paling tenar sepanjang sejarah Formula 1, Michael Schumacher yang dikenal sangat tertutup.

"Schumacher" menampilkan sisi-sisi yang selama ini jarang tersingkap berkat sejumlah wawancara langka dengan anggota keluarganya dan footage yang belum pernah diungkap ke publik.

Dengan menelusuri sosok yang tujuh kali meraih titel juara dunia ini, digambarkan bagaimana tekad dan obsesinya akan kesempurnaan meluncurkannya ke puncak, termasuk bagaimana ia bersiasat menghadapi keraguan dirinya sendiri.

Akan tayang pada 15 September mendatang, "Schumacher" adalah satu-satunya film yang mendapatkan izin resmi dari keluarga sang mantan pembalap tersebut.

7. The Last Dance

Seri dokumenter mini ini memaparkan perjuangan Michael Jordan untuk menjadi juara NBA dalam masa terakhirnya bersama klub Chicago Bulls pada tahun 1997, di tengah-tengah deraan berbagai konflik dan tekanan.

Selain merekam aksi dahsyat Michael Jordan, sejumlah footage dan wawancara eksklusif dengan berbagai tokoh NBA seperti Scottie Pippen, Dennis Rodman, dan Phil Jackson, menjadikan "The Last Dance" sebagai salah satu dokumenter olahraga yang paling menarik.

Pada tahun 2020, seri ini meraih Primetime Emmy Award for Outstanding Documentary of Nonfiction Series.

8. Pelé

Kisah tentang salah satu pesepakbola paling legendarIs ini melingkupi masa 12 tahun yang luar biasa, dari saat Pelé mulai bersinar sebagai superstar pada tahun 1958 hingga ketika ia membawa Brazil menjadi pemenang Piala Dunia pada tahun 1970.

Lewat film dokumenter ini, penonton dapat menyaksikan perjalanan karier Pelé, arsip footage yang berharga, dan berbagai wawancara dengan sang mahabintang serta mantan pemain satu timnya seperti Jairzinho atau Jair Ventura Filho dan Roberto Rivellino.