Bagikan:

JAKARTA - Dalai Lama kembali menunjukkan sisi kedekatannya dengan musik. Di ulang tahun ke-85, Dalai Lama merilis sebuah album debut berjudul "Inner World". Sebelumnya, Dalai Lama merayakan ulang tahunnya yang ke-80 di Glastonbury. Jangan lupa, sang pemimpin spiritual terhormat dari Tibet itu juga diketahui sebagai penggemar Beastie Boys. Apapun, album debut "Inner World" adalah karya yang wajib dinikmati.

Album "Inner World" berisikan sebelas trek musik ambient penuh kedamaian. Dalam album ini, Dalai Lama melafalkan mantra tujuh Buddha dan membahas berbagai topik spiritual menyangkut kemanusiaan, kasih sayang, hingga anak-anak.

"Inner World" dibuka dengan nomor syahdu berjudul One of My Favorite Prayers. Instrumen tiup seruling mengayun, menjadi penegas benang merah dari keseluruhan materi musik dalam album ini. Tak banyak gubahan dalam formulasi musik yang ditampilkan "Inner World" di nomor-nomor lainnya.

Lagu kedua, Compassion, misalnya hanya mengandung tambahan penyanyi latar dan permainan gitar yang lentur. Dengan gubahan di dua instrumen itu, Compassion menghadirkan keindahan musik luar biasa. Tak salah ketika lagu ini dilempar sebagai lagu tunggal sebelum album ini dirilis.

Nomor lainnya, Ama La menghadirkan permainan sitar cantik dari Anousha Shankar. Dari segala gubahan sederhana pada aspek musik, hal paling menarik dari album ini adalah topik dan tema yang diterjemahkan Dalai Lama ke dalam mantra-mantranya.

Memperluas pesan kebajikan

Adalah musisi asal Selandia Baru, Junelle Kunin, orang yang pertama menggagas kelahiran album ini. Melansir Rollingstone.com, perjuangan Junelle meyakinkan Dalai Lama untuk terlibat sebagai pemain utama proyek album ini bukan perkara mudah. Junelle sempat ditolak, hingga pertemuannya dengan Dalai Lama di tahun 2015 di India mengubah keputusan "Sang Guru".

Junelle meyakinkan Dalai Lama bahwa "musik dapat menjangkau lebih banyak orang dengan pesan bahwa sumber kebahagiaan yang sebenarnya adalah hati yang hangat dan kepedulian terhadap orang lain." Selain itu, proyek ini juga menyepakati segala hasil akan disumbangkan untuk amal.

Junelle kemudian mengajak sang suami, Abraham Kunin dalam proyek ini. Merekalah yang mempersiapkan daftar topik dan mantra untuk Dalai Lama. Sesi rekaman dengan Dalai Lama dilakukan dengan cara unik.

Pasangan Kunin merekam percakapan bersama Dalai Lama kala merapalkan mantra tujuh Buddha dan mendiskusikan topik-topik tentang kebijaksanaan, keberanian, penyembuhan, hingga anak-anak. Pasangan Kunin juga yang menciptakan musik untuk dipasangkan dengan kata-kata Dalai Lama.

Mengingat sesi rekamannya bersama Dalai Lama, Junelle berkata: Saya tidak pernah mendengar dia berbicara seperti ini. Dia sangat bersemangat ... Dia benar-benar menjelaskan kepada saya betapa pentingnya musik. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan matanya berbinar-binar. Jari-jarinya saling bergesekan dan dia (berbicara) tentang bagaimana musik dapat membantu orang dengan cara yang dia tidak bisa; itu dapat melampaui perbedaan dan mengembalikan kita ke sifat sejati kita dan kebaikan hati kita.