JAKARTA - Mengulang kesusksesan tahun lalu, Kwikku kembali menyelenggarakan Kompetisi Novel dan Webtoon yang berhadiah total 500 juta rupiah. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya terdiri dari dua kategori, yakni Novel dan Webtoon, pada event kali ini Kwikku menambahkan satu kategori lagi untuk meramaikan kompetisi, yakni Design Cover.
Kwikku, merupakan social storytelling yang mempertemukan penulis dan kreator webtoon dengan pembaca dalam bentuk media sosial. Seperti misinya yang ingin memberikan konten bermutu dan berkualitas kepada semua orang dan memberikan ruang terbaik untuk para kreator.
Dengan tajuk #PastiBisaBerkaya, Kwikku percaya bahwa kreativitas bisa terlahir dari mana saja, oleh siapa saja, dan dalam kondisi apa pun. “Kami percaya di tengah keterbatasan ruang gerak karena pandemi yang tengah terjadi, hal ini tetap tidak menyurutkan semangat kita semua untuk melahirkan karya yang sarat dengan kualitas,” ujar Hamdi Musaad selaku CEO Kwikku.
Selain hadiah senilai total 500 juta rupiah, naskah para pemenang (juara 1, 2, dan 3) juga berkesempatan untuk dialih wahanakan menjadi film. Dalam penyelenggaraan kompetisi ini, Kwikku menggandeng 10 profesional di bidangnya yang akan menjadi juri untuk mencari karya terbaik dari karya-karya yang telah berhasil lolos untuk dilakukan penilaian.
Untuk kategori novel ada Dee Lestari, A. Fuadi, Agustinus Wibowo, Rintik Sedu, dan Erisca Febriani. Sedangkan, untuk kategori webtoon akan ada Sweta Kartika, Chris Lie, Olvyanda, Krisanti, dan Faza Meonk. “Lomba ini sudah pernah diadakan tahun lalu dan menghasilkan karya-karya yang keren,” ujar A Fuadi, juri kompetisi untuk kategori novel dalam virtual pers rilis, Sabtu, 4 September.
“Untuk penyuka fiksi, pencinta novel, ini adalah saatnya unjuk kemampuan, kirimkan karya terbaik,” ajak Dee Lestari, juri kompetisi untuk kategori novel.
“Melihat perkembangan internet yang sangat pesat, potensi karya digital di Indonesia secara otomatis juga semakin besar. Kami ikut terlibat untuk membangun sebuah wadah Digital Creative Hub, yang memungkinkan para kreator untuk menciptakan karya terbaik untuk semua orang dalam metavers yang kreatif,” lanjutnya.
“Untuk menemukan komikus-komikus (kreator) muda dengan kualitas menarik, tentu kompetisi seperti ini bisa jadi langkah efektif. Tinggal tantangannya bagaimana Kwikku bisa menyerap potensi ini ke arah yang memajukan industri komik,” ungkap Faza Meonk, juri kompetisi untuk kategori webtoon.
Selain efektivitasnya dalam mencari kreator muda, kompetisi ini menjadi sebuah pemantik yang senantiasa hadir. “Memang harus dipancing dulu agar talentanya keluar. Tantangan saat ini adalah persaingan. Sebab media yang mewadahi karya sudah semakin banyak. Tinggal bagaimana tiap kreator menghadirkan keunikan dan value yang berbeda pada tiap karyanya agar bisa stand out,” ucap Sweta Kartika, juri kompetisi untuk kategori webtoon.