JAKARTA - Dr. Brendan Zietsch dari University of Queensland di Australia melakukan survei terhadap 500 pasangan yang berhubungan seks selama empat minggu, di mana ia memberikan mereka sebuah stopwatch dan meminta mereka untuk memasang timer.
"Mengukur waktu rata-rata untuk ejakulasi bukanlah hal yang mudah," katanya kepada situs HelloGiggles yang VOI lansir pada Selasa, 20 Juli.
"Kemungkinan besar kebanyakan orang menganggap bahwa 'yang tahan lebih lama lebih hebat'. Kedua, tak semua orang merasa harus tahu berapa lama mereka dapat bercinta dalam satu sesi, karena tentunya tak ada yang terpikir untuk mengukur waktu saat bercinta."
BACA JUGA:
- https://voi.id/lifestyle/68445/tips-aman-mencoba-virtual-sex-di-tengah-pandemi-covid-19
- https://voi.id/lifestyle/68141/biar-makin-mantap-begini-5-tips-foreplay-sebelum-bercinta
- https://voi.id/lifestyle/66862/untuk-eksplorasi-dan-tingkatkan-keintiman-kenali-5-jenis-alat-bantu-bercinta-untuk-wanita
- https://voi.id/lifestyle/66679/jangan-ditahan-ini-4-manfaat-mendesah-saat-bercinta
- https://voi.id/lifestyle/65866/5-faktor-yang-memengaruhi-kepuasan-hubungan-suami-istr
[/see_also]
Zietsch sendiri menemukan hasil survei sebagai berikut: penetrasi dapat berlangsung antara 33 detik hingga 44 menit namun waktu rata-rata adalah 5 menit dan 40 detik. Jumlah waktu ini tidak termasuk foreplay.
Satu lagi hasil surveinya: penggunaan kondom tidak memengaruhi performa ataupun seberapa lama sesi bercinta itu berlangsung. Jadi, sebenarnya tak ada waktu "normal" untuk seberapa lama sesi seks seharusnya berlangsung.