Tips Mengajarkan Anak Agar Tak Jadi Penggemar Fanatik Idolanya
Ilustrasi (Pien Muller/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sejak zaman dahulu, mengidolakan seseorang itu sudah jadi hal umum. Misalnya, mengidolakan pemain film, penyanyi, band, penulis, pemain dalam K-drama dan para idol K-pop. Memang sah-sah saja punya idola, tetapi cukup berlaku sewajarnya dan tidak jadi penggemar fanatik. 

Buat para orang tua yang anaknya sedang mengidolakan seseorang, yuk selalu dipantau agar bisa jadi penggemar yang masih dalam batas wajar. Sebab banyak juga anak-anak yang terlalu fanatik sampai bisa bertengkar menggunakan kata-kata kasar di media sosial demi membela idolanya. Bila dibiasakan terus menerus, ini bisa mengganggu kesehatan mental anak. 

Berikut cara bijak yang bisa dilakukan orang tua pada anaknya soal idola: 

Selalu memantau kegiatan anak

Ketika memiliki idola, sebenarnya cukup mudah terlihat kok. Anak-anak jadi punya koleksi barang-barang yang terkait idolanya, mulai dari poster, stiker, baju, dan aksesoris yang berbau idolanya. 

Misalnya bila anak menggemari seorang penyanyi, besar kemungkinan ia akan memutar lagu-lagunya setiap hari. Orang tua bisa melihat bagaimana anak mengidolakan seseorang, apakah cukup wajar atau malah dirasa berlebihan. 

Diskusi soal idola

Saat sedang bersantai bersama anak, Anda bisa menyelipkan diskusi ringan tentang idolanya. Anda bisa bertanya pada anak tentang siapa idolanya, kenapa anak menyukainya, dan bagaimana cara ia mengekspresikan perasaannya.

Orang tua juga bisa bertanya apakah anak sering berkomentar di media sosial idolanya dan bagaimana ia bersikap saat ada haters yang menjelek-jelekkan idolanya di media sosial. Di sini, Anda juga bisa mengingatkan anak agar menggemari idola sewajarnya dan tidak berlebihan. Ceritakan juga bagaimana saat Anda punya pengalaman dengan idola. 

Melihat sisi positif dari idola

Jangan sampai anak salah mengidolakan seseorang dan berdampak buruk pada dirinya sendiri. Orang tua bisa membantu anak menemukan sisi positif dari sang idola dan anak bisa mengikutinya. Misalnya sang idola meskipun terkenal di dunia musik, tapi ia tetap berprestasi di bidang pendidikan, suka menolong orang lain, dekat dengan keluarga, dan punya gaya hidup sederhana. 

Namun, ingatkan anak untuk tidak mengikuti sisi negatif idolanya seperti misalnya bicara dengan kata kasar, merokok, minum alkohol, dan menyalahgunakan obat-obat terlarang.