JAKARTA - Memasuki tahun 2025, pola kencan masyarakt menunjukkan pergeseran secara signifikan, yang mencerminkan perubahan nilai dan prioritas dalam menjalin hubungan. Pakar hubungan sekaligus pendiri aplikasi kencan So Syncd, Jessica Alderson, mengatakan bahwa di tahun 2025 masyarakat akan mulai meninggalkan aplikasi kencan.
Mengutip dari Indy100.com, pada Kamis, 2 Januari 2024, Jessica Alderson mengatakan bahwa di tahun 2025 masyarakat memilih kembali ke cara tradisional untuk bertemu dengan pasangannya. Jessica juga membagikan prediksi tentang tren kencan dan istilah baru dalam dunia kencan di tahun 2025, seperti di bawah ini.
1. Kencan tradisional
Di tahun 2025 ini, Jessica mengungkapkan bahwa ada peningkatan dalam jumlah orang yang lebih memilih bertemu pasangan secara langsung, dibandingkan melalui aplikasi kencan. Acara seperti makan malam bersama orang asing atau klub khusus untuk para lajang menjadi tempat mereka bertemu.
“Aplikasi kencan tetap memiliki tempat di dunia modern, tetapi daya tariknya mulai memudar. Kini pengguna menemukan keimbangan untuk memanfaatkan aplikasi tersebut secara efektif bersamaan dengan metode tradisional,” kata Jessica Alderson.
2. Kesamaan pandangan politik
Kesamaan padangan mengenai politik atau poli-pairing menjadi salah satu prioritas dalam memilih pasangan. Menurut Jessica, ini merupakan dampa dari polarisasi politik yang semakin tajam saat ini. Dengan pandangan politik sama dinilai lebih mudah membuat kesesuaian dalam proses kencan.
3. Datecation
Konsep datecation atau jeda dari aktivitas kencan untuk fokus pada pertumbuhan pribadi semakin diminati. Jessica menjelaskan bahwa kesadaraan akan pentingnya mencintai diri sendiri sebelum menemukan cinta dari orang lain menjadi semakin kuat di tahun 2025 ini.
“Bahkan para pencari cinta sejati menyadari pentingnya meluangkan waktu untuk diri sendiri. Ini adalah investasi jangka panjang yang signifikan dalam perjalanan mencari pasangan yang tepat,” ujarnya.
4. Prioritaskan kualitas dibanding kuantitas
Tren yang satu ini lebih menekankan bahwa kencan bukan sekedar banyaknya waktu untuk kencan, tetapi mereka lebih memilih kualitas kebersamaan.
“Di tahun 2025, semakin banyak lajang yang memprioritaskan kualitas hubungan daripada jumlah pertemuan,” tutur Jessica.
5. Hubungan dengan usia seimbang
Perbedaan usia yang besar dengan pasangan kini mulai ditinggalkan. Hal ini akan digantikan dengan pasangan usia lebih seimbang, karena dinilai memiliki tujuan dan gaya hidup yang serupa sehingga koneksi lebih kuat.
BACA JUGA:
6. Growth-Checking
Tren ini menekankan pada pentingnya memeriksa kesiapan emosional pasangan pada tahap awal kencan. Growth-Checking bukan mengejar kesempurnaan, tetapi kesiapan untuk membangun hubungan yang sehat.
“Banyak lajang yang belajar dari pengalaman buruk dengan mantan yang tidak siap secara emosional. Kini mereka lebih terbuka membicarakan ini sejak awal kencan,” pungkas Jessica Alderson.