JAKARTA - Pesawat Jeju Air dengan armada Boeing 737-800 mengalami kecelakaan pada Minggu, 29 Desember 20224 di Bandara Internasional Muan. Kecelakaan terjadi dengan pesawat menabrak di landasan pacu, dikarenakan roda pendaratan pesawat tidak berfungsi dengan seharusnya.
Diduga bahwa roda pendaratan pesawat tidak bisa berfungsi karena bird strike atau pesawat yang bertabrakan dengan burung. Bird strike merupakan peristiwa tabrakan antara pesawat dan burung, yang sudah menjadi risiko umum dan nyata dalam dunia penerbangan.
Mengutip dari ICAO, pada Senin, 30 Desember 2024, bird strike biasa terjadi di area dekat bandara, ketika pesawat akan lepas landas (take off) dan mendarat (landing). Tabrakan dengan burung ini dapat merusak mesin pesawat dan menyebabkan kecelakaan, yang berakibat sangat fatal.
Jika burung terkena mesin pesawat, maka mesin akan kehilangan daya dan burung akan terbawa pada intake udara mesin tersebut. Mesin pesawat akan mengalami kegagalan fungsi yang memengaruhi penerbangan, bahkan pilot kehilangan kendali akan pesawat.
Sebagian besar bird strike terjadi di pagi hari atau saat matahari akan terbenam, ketika burung sedang aktif. Dengan itu, pilot dilatih untuk waspada pada waktu-waktu tersebut.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Nyeri Punggung saat Menstruasi, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
30 Desember 2024, 02:25
Radar dapat digunakan untuk melacak kawanan burung. Namun, teknologi ini berbasis darat dan tidak tersedia di seluruh dunia sehingga tidak dapat di semua tempat.
Oleh karena itu, setiap bandara harus memiliki cara untuk mengusir burung yang termasuk satwa liar dari area bandara demi keselamatan penerbangan. Seperti Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Pemerintah Australia menggunakan ledakan gas kecil yang meniru suara senapan untuk mencegah burung berkeliaran di dekat landasan pacu.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #tahun baru #kecelakaan pesawat #hasto kristiyanto #nataru #squid game 2Populer
