Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) baru saja meluncurkan logo baru yang mencerminkan visi dan misi lembaga tersebut.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya rebranding, menyusul perubahan status dari badan menjadi kementerian sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 180 dan 181.

Dalam rangka rebranding menandai perubahan nomenklatur BKKBN, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Wihaji menjelaskan latar belakang dan makna di balik logo baru tersebut.

"Untuk melaunching logo dalam rangka rebranding, yang dulu dari badan sekarang jadi kementerian, tetap slash badan, berdasarkan Perpres 180 181, dari badan sekarang kita menjadi kementerian," ujar Wihaji, saat ditemui di kantor BKKBN, Jakarta Timur pada Jumat, 20 Desember 2024.

Wihaji menegaskan bahwa perubahan logo ini tidak dilakukan secara sembarangan. Logo baru tersebut dipilih melalui proses sayembara yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tim ahli dari sejumlah perguruan tinggi.

"Tentu karena kementerian, logo lama kita ganti dengan logo baru. Logo baru ini kita sayemberakan, dinilai oleh tim ahli dari berbagai tim dari perguruan tinggi," jelasnya.

Menurut Wihaji, logo baru ini merupakan simbol dari semangat baru, budaya kerja yang lebih segar, serta mencerminkan identitas kementerian yang baru.

"Dan sudah disepakati dan hasilnya adalah itu, yang tadi maknanya macem-macem. Yang ini jadi simbol semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru," tambahnya.

Logo baru Kemendukbangga/BKKBN mengandung filosofi mendalam yang digambarkan melalui simbol bunga, lebah, dan madu. Menteri Wihaji mengungkapkan bahwa logo ini diharapkan menjadi cerminan dari pelayanan yang diberikan oleh kementerian kepada masyarakat.

"Karena harapan ke depan, Kemendukbangga menjadi simbol dari flower, bee, and honey. Ke depan, kita berharap menjadi bunga yang indah yang bisa melayani masyarakat, sehingga masyarakat datang untuk pelayanan dari BKKBN," ungkapnya.

Lebih lanjut, Wihaji menjelaskan bahwa interaksi antara bunga dan lebah melambangkan sinergi, yang akan menghasilkan madu. Dalam konteks ini, madu merupakan simbol dari generasi emas Indonesia yang menjadi tujuan utama program kementerian.

"Dan itu harapannya ketika ketemu lebah dan bunga akan melahirkan madu. Apa itu? Generasi emas Indonesia. Itu semangatnya itu," tegasnya.

Peluncuran logo baru ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen Kemendukbangga/BKKBN dalam menciptakan generasi emas 2045. Wihaji menegaskan bahwa kementerian siap menghadapi tantangan baru untuk mewujudkan visi tersebut.

"Kami bikin semangat baru, PR baru untuk menciptakan generasi emas 2045 dan melaksanakan astacita ke-4." tutupnya.

Dengan logo baru ini, Kemendukbangga/BKKBN berharap dapat memperkuat perannya sebagai institusi yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sekaligus mendukung terciptanya generasi yang berkualitas untuk masa depan Indonesia.