JAKARTA - Bandara Internasional Zayed di Abu Dhabi dinobatkan sebagai bandara terindah di dunia. Penobatan ini diberikan pada ajang Prix Versailles yang diadakan di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis, belum lama ini.
Mengutip dari The National, Bandara International Zayed terpilih dengan mengalahkan lebih dari 400 bandara yang bersaing dalam nominasi tersebut. Bandara ini memiliki aspek sejarah yang kuat dan penghormatan terhadap tokoh penting.
Nama bandara dibuat untuk menghormati Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, yang merupakan pendiri UEA. Bandara Internasional Zayed mengungguli Bandara Internasional Felipe Angeles di Zumpango di Meksiko, yang terkenal dengan penghormatannya terhadap warisan budaya asli negara tersebut.
Direktur Pelaksana dan Kepala Eksekutif Bandara Abu Dhabi, Elena Sorlini, mengatakan bahwa Bandara Internasional Zayed mewujudkan visi UEA untuk masa depan industri penerbangan. Penghargaan sebagai bandara terindah menjadi tambahan ambisi dan inovasi dengan komitmen untuk meningkatkan pengalaman bandara.
“Bandara Internasional Zayed mewujudkan visi UEA untuk masa depan penerbangan, yang memadukan ambisi dengan inovasi. Dan komitmen untuk membentuk masa depan pengalaman di bandara,” kata Elena.
“Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi bandara di Abu Dhabi, yang menjadi lebih penting karena bertepatan dengan ulang tahun pertama kami. Ini adalah momen yang sangat membangakan bagi Abu Dhabi dan UEA,” tambahnya.
また読む:
Bandara Internasional Zayed memang terkenal dengan desain interiornya yang menarik. Terminal Midfield atau Terminal A di bandara ini memiliki desain mencolok, terutama atap bangunannya yang berbentuk pahatan, terinspirasi oleh bukit pasir gurun.
Atap bandara tidak hanya menjadi elemen desain yang menonjol, tetapi juga memiliki fungsi untuk mengurangi konsumsi energi dengan menaungi bangunan. Bandara ini juga memiliki desain khas lainnya, yakni seperti lengkungn tinggi di dalam terminal yang menciptakan kesan megah.
Bandara tersebut dibangun dengan empat dermaga, yang masing-masing mewakili elemen alam Abu Dhabi. Seperti gurun, laut, kota, dan oasis, dengan elemen budaya yang bisa terlihat pada setiap desain geometris Islam, serta kerajinan tradisional yang dipamerkan pada area tertentu.
Salah satu fitur mencolok lainya di Bandara Internasional Zayed adalah instalasi seni setinggi 22 meter di aula kedatangan, yang bernama Sana Al Nour. Karya ini terinspirasi oleh arsitektur Islam dan berfungsi sebagai elemen desain yang membantu mengatur aliran udara dan cahaya, yang dapat mengurangi konsumsi energi hingga 10 persen.
Selain keindahan desain, bandara ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih. Tata letak berbentuk X meminimalkan jarak antara titik kedatangan dan keberangkatan. Proses check-in juga efisien dengan konter modern dan kios swalayan yang sangat memudahkan para penumpang.