Bagikan:

YOGYAKARTA – Ketika pasangan merencanakan kehamilan, jumlah sperma yang sehat meningkatkan peluang pembuahan sel telur. Jumlah sperma rendah, berarti memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani. Kondisi kesehatan, stres, pola makan, dan pengaruh lingkungan dapat menyebabkan jumlah sperma rendah. Untuk meningkatkan jumlah sperma perlu menjalani kebiasaan sehat berikut ini.

1. Kelola stres dan cukup tidur

Mengelola stres dengan aktivitas fisik, meditasi, latihan pernapasan, yoga, dan bersenang-senang dapat membantu menurunkan jumlah sperma. Penelitian menunjukkan, pria yang berada dalam situasi stres terkait dengan pekerjaan, situasi sosial, perang, bencana alam, dan ketidaksuburan pasangan memiliki kualitas air mani yang lebih rendah. Tampaknya, stres mengurangi sekresi hormon luteinisasi dan testosteron, yang pengaruhi jumlah sperma.

Tidur cukup juga penting untuk mengelola stres dan memiliki jumlah sperma yang sehat. Menurut penelitian dilansir Health, Senin, 9 Desember, durasi tidur terbatas atau kebanyakan tidur, tidur larut malam, dan jadwal tidur tidak teratur dikaitkan dengan jumlah sperma yang rendah.

kebiasaan sehat yang meningkatkan jumlah sperma
Ilustrasi kebiasaan sehat yang meningkatkan jumlah sperma (Freepik/yanalya)

2. Olahraga secara teratur

 Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, Oxford Academy, menunjukkan bahwa pria yang olahraga secara teratur cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak banyak bergerak. Studi kecil selama 16 minggu menemukan, peserta yang melakukan latihan aerobic selama 50 menit tiga kali seminggu mengalami jumlah dan motilitas sperma mereka. Studi lain, jogging atau angkat beban tiga kali seminggu selama sekitar satu jam, membantu meningkatkan jumlah sperma.

3. Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol

Jika Anda secara teratur merokok, berhenti merokok atau produk tembakau lainnya juga dapat membantu meningkatkan jumlah sperma total Anda. Dalam sebuah studi tahun 2019, orang yang merokok selama 10 tahun atau lebih mengalami penurunan jumlah sperma dan volume air mani secara signifikan dibandingkan dengan bukan perokok. Mereka yang berhenti merokok mengalami peningkatan jumlah sperma dalam waktu tiga bulan. Begitu pula efek minum minuman beralkohol tanpa dibatasi.

4. Makan makanan kaya antioksidan

Peneliti memperkirakan 30-80 persen infertilitas pria disebabkan stres oksidatif dan penurunan antioksidan dalam air mani. Antioksidan ditemukan dalam makanan nabati untuk membantu mencegah atau menunda kerusakan sel. Buah dan sayur yang membantu meningkatkan jumlah sperma, antara lain jambu biji, jeruk, kiwi, mangga, stroberi, dan brokoli. Makanan yang mengandung vitamin E seperti biji bunga matahari panggang, kacang almond, bayam juga membantu meningkatkan sperma. Ditambah lagi makanan dengan kandungan beta karoten seperti ubi jalar, labu, dan wortel. Bisa juga menambahkan makanan mengandung beta kriptoksantin, seperti labu dan jeruk keprok. Melon, jagung, telur, dan salmon yang mengandung lutein juga bermanfaat baik untuk mempertahankan jumlah sperma.

5. Makan lebih banyak lemak sehat

Sel sperma yang sehat terdiri dari asam lemak yang hanya bisa didapatkan tubuh dari makanan. Jika kekurangan asam lemak tak jenuh ganda, seperti omega-3 dan omega-6, sperma juga tidak mendapatkannya. Itu artinya, pola makan juga memengaruhi jumlah sperma. Termasuk merusak kualitas sperma apabila terlalu tinggi lemak jenuh dalam menu makanan sehari-hari. Untuk membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma, cobalah makan lebih banyak kacang-kacangan, biji-bijian, minyak nabati, dan ikan berlemak yang kaya omega-3.