JAKARTA - Kebaya memiliki potensi besar untuk memberikan pengalaman menarik bagi wisatawan asing. Bahkan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengungkapkan, potensinya serupa dengan pengalaman mengenakan pakaian tradisional seperti hanbok dari Korea.
“Kita dapat menciptakan pengalaman bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Misalnya, mereka bisa mengenakan kebaya, sama seperti saat di Korea para wisatawan memakai hanbok. Kami mendorong wisatawan untuk mengenakan kebaya dan menikmati perjalanan mereka berkeliling Indonesia,” ujar Ni Luh seperti dikutip Antara.
Menanggapi kabar kebaya yang baru saja diresmikan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, Ni Luh menyatakan bahwa kebaya, sebagai bagian dari pakaian tradisional Indonesia, memiliki potensi untuk menjadi ikon fesyen yang memperkuat identitas budaya bangsa.
Pengakuan dari UNESCO ini, menurut Ni Luh, adalah momen penting untuk mengembangkan lebih jauh pemanfaatan kebaya, termasuk memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk menikmati keindahan Indonesia sembari mengenakan kebaya.
Ni Luh juga memberikan apresiasi terhadap pengakuan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia dan menyatakan dukungannya terhadap upaya Kementerian Kebudayaan untuk mengajukan lebih banyak warisan budaya Indonesia agar dapat menarik minat wisatawan internasional untuk lebih mengenal budaya Tanah Air.
BACA JUGA:
“Kebaya adalah simbol budaya Indonesia yang sangat kuat. Kami akan terus mendorong agar kebaya diakui sebagai warisan budaya dunia. Ini adalah salah satu langkah penting,” tambahnya.
Pada Rabu, 4 Desember 2024, UNESCO secara resmi menetapkan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kemanusiaan. Keputusan ini diumumkan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) yang berlangsung di Asuncion, Paraguay, dan disetujui oleh negara-negara seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Keputusan ini diambil hanya satu hari setelah pengakuan terhadap Reog Ponorogo pada 3 Desember 2024. Dengan pengesahan ini, kebaya menjadi WBTb ke-15 yang diakui oleh UNESCO.