Bagikan:

BADUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan aspek budaya mengungguli daya tarik wisatawan di Indonesia baik dari mancanegara maupun wisatawan domestik.

"Dari data yang kami peroleh, ternyata daya tarik wisata di 2023 ini ditopang oleh tiga pilihan, pertama adalah keunggulan dan daya tarik budaya lokal," kata Sandiaga saat menutup Job Fair Poltekpar Bali, di Badung, Jumat, 6 Oktober.

Di samping itu, daya tarik kuliner Nusantara dan pariwisata hijau juga menjadi faktor penting bagi daya tarik wisata dalam negeri.

"Daya tarik wisata kuliner, datanya ini mencapai lebih dari 40 persen. Wisatawan memilih suatu destinasi karena wisata kulinernya. Yang ketiga adalah aspek berkelanjutan atau pariwisata hijau," kata dia.

Sandiaga menginstruksikan Prodi Seni Kuliner Poltekpar di Indonesia untuk memasukkan buku Mustikarasa karangan Soekarno sebagai referensi tambahan memperkaya kuliner di tempat-tempat usaha pariwisata.

Buku tersebut terdiri dari 1.200 halaman yang berisi tentang resep makanan Nusantara yang sepenuhnya menggunakan bahan tumbuhan dan hewan bersumber dari dalam negeri.

Dia meyakini pangan-pangan lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara terutama di destinasi-destinasi unggulan.

Ia menyatakan kunjungan wisatawan tahun 2023 yang telah ditargetkan pemerintah dapat tercapai bahkan bisa melebihi target.

"Per September 2023, data yang kita miliki bahwa target tahun ini kita akan melebihi 15-20 persen dari wisatawan," kata dia.

Sementara itu, untuk wisatawan nusantara masih diperjuangkan untuk bisa mencapai target dengan penyelenggaraan berbagai ajang di berbagai daerah.

"Oleh karena itu, banyak event-event yang harus kita dorong untuk bergerak di wisata Nusantara ini, dan dari segi lapangan kerja, target kerja insya Allah tercapai, karena ini sudah terlihat hotel-hotel sudah dibuka," kata Sandiaga Uno.