YOGYAKARTA - Pernahkah Anda merasa langkah kaki terasa tidak nyaman atau bahkan nyeri? Jangan anggap sepele, bisa jadi itu adalah tanda awal munculnya mata ikan. Sayangnya, tidak banyak penderita yang tahu bagaimana gejala awal mata ikan.
Gejala awal mata ikan mungkin tidak terlalu mengganggu, namun jika dibiarkan dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup signifikan. Yuk, kenali lebih jauh tentang gejala awal mata ikan agar Anda bisa menanganinya dengan tepat.
Mengenal Mata Ikan
Dilansir dari laman very well health, mata ikan kaki atau clavus adalah jenis kalus dimana area kulit yang menebal untuk melindungi kaki Anda dari tekanan atau gesekan terus-menerus.
Perlu diketahui, iritasi yang terus-menerus mendorong pertumbuhan sel-sel yang lebih keras untuk melindungi area yang bermasalah. Adapun mata ikan kaki cenderung muncul Jari-jari kaki, bagian atas kaki, dan telapak kaki.
Mata ikan sering terbentuk di tempat-tempat di mana tulang dekat dengan permukaan kulit, yang disebut tonjolan tulang. Mata ikan kaki juga bisa terbentuk di antara jari-jari kaki.
Gejala Awal Mata Ikan
Gejala mata ikan kaki bervariasi tergantung pada ukuran dan letaknya. Mata ikan kaki dapat memiliki salah satu atau beberapa gejala sebagai berikut:
- Penampilan kasar dan kusam
- Terangkat atau bulat seperti kutil
- Peradangan pada atau di sekitar mata ikan
- Pertumbuhan inti tengah atau simpul kulit padat di tengah area kulit yang rusak
- Rasa sakit yang dapat berkisar dari ringan hingga terbakar
- Sensitif terhadap sentuhan
- Mengganggu berjalan normal atau kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Mata ikan kaki biasanya terbentuk sebagai benjolan kulit keras di tempat yang secara teratur terpapar gesekan atau tekanan.
Apa Penyebab Mata Ikan Kaki?
Mata ikan di kaki dapat disebabkan oleh beberapa faktor beriku init:
-
Usia
Seiring bertambahnya usia dan rentan dengan beebagai kesehatan, risiko terkena mata ikan semakin tinggi. Perubahan fisik dan biomekanik pada kaki yang terkait dengan usia dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kaki. Hal ini dapat mengubah cara berjalan dan posisi kaki.
Selain itu, seiring perubahan kaki seiring bertambahnya usia, dapat mempengaruhi kesesuaian sepatu atau kaus kaki dan menyebabkan iritasi.
-
Kaus kaki
Kaus kaki yang terlalu besar dapat membuat kaki tergelincir dan menyebabkan gesekan. Kaus kaki yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan iritasi yang menyebabkan mata ikan.
Baca juga Efek Samping Air Mawar dan Baby Oil yang Dianggap Tidak Berbahaya
-
Sepatu
Mengenakan sepatu yang tidak pas dapat meningkatkan risiko terkena mata ikan. Sepatu yang terlalu besar dapat membuat kaki tergelincir dan bergesekan dengan sepatu.
Selain itu, sepatu yang terlalu kecil atau sempit dapat menyebabkan gesekan antara kaki dan sepatu. Mata ikan lebih mungkin berkembang saat mengenakan sepatu ketat atau sempit, serta sepatu hak tinggi.
-
Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan Anda berjalan dengan gaya berjalan yang tidak normal atau distribusi berat badan yang tidak merata, hal ini dapat menyebabkan deformitas kaki seperti kaki datar, lengkungan kaki jatuh, atau kaki yang lebih datar dan lebih lebar.
-
Diabetes
Penderita diabetes berisiko terkena neuropati perifer, yang menyebabkan mati rasa dan kelemahan otot di kaki. Kurangnya sensasi ini dapat menyebabkan tekanan abnormal yang konstan pada kaki tanpa Anda sadari. Tanpa perawatan, mata ikan dapat memburuk dan menyebabkan ulkus kaki diabetik, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kaki.
BACA JUGA:
Selain gejala awal mata ikan, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!