YOGYAKARTA - Pemimpin tentunya menjadi sosok yang berperan penting dalam memimpin masyarakat dan setiap organisasi. Dalam Islam, pemimpin disebut dengan istilah ulil amri yang mengemban tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap umatnya. Ada banyak ayat yang menjelaskan tentang pentingnya peran pemimpin dalam Al-Qur'an. Begitu juga dalam hadits tentang memilih pemimpin dalam Islam.
Hadits tentang Memilih Pemimpin dalam Islam
Di bawah ini adalah beberapa dalil tentang memilih pemimpin dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Memilih pemimpin dalam Islam
Dalam surah al-Maidah ayat 55, Allah SWT sudah menegaskan empat ciri utama yang harus dipegang seorang pemimpin. Keempat ciri itu antara lain beriman kepada Allah SWT, mendirikan salat, membayarkan zakat, dan tunduk serta patuh terhadap peraturan dan ketentuan Allah.
Di sisi lain, dalam sebuah hadis dalam Sahih Muslim Kitab al-Imarah, bab Khiyar al-A‘immah wa Shiraruhum, Nabi Muhammad Saw menjelaskan kriteria terbaik mengenai pemimpin dalam Islam.
“Rasulullah Saw telah bersabda:
‘Sebaik-baik pemimpinmu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pula mencintai kamu, mereka yang mendoakanmu dan kamu doakan mereka. Sedangkan seburuk-buruk pemimpinmu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun membencimu, yang kamu laknat dan mereka melaknatmu pula.” Dikatakan: “Wahai Rasulullah, jika demikian, tidakkah kita menumbangkannya dengan pedang?” Beliau bersabda: “Tidak, selama mereka menegakkan salat di tengah-tengah kamu. Jika kalian melihat dari penguasa-penguasamu kejelekan yang kamu benci, maka bencilah perbuatan jeleknya itu saja dan jangan sekali-kali membangkang terhadapnya.’
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pemimpin terbaik adalah dia yang dicintai dan didoakan oleh orang-orang yang dipimpinnya, begitu juga sebaliknya. Rasul juga mengingatkan umatnya bahwa selama si pemimpin mendirikan salat dan ibadahnya kepada Allah, tetapi ia malah berbuat buruk dan menuai kebencian, orang-orang yang dipimpin olehnya tetap harus mematuhi pemimpin tersebut. Perkataan Rasul ini juga menyatakan bahwa pemimpin yang dipilih tetap harus kita hormati dan patuhi, selama dia masih patuh dan tunduk pula terhadap ketentuan Allah.
Apa Saja Syarat Pokok Pemimpin dalam Islam?
Selain ayat Qur’an di atas, ada pedoman yang dapat digunakan dalam memilih pemimpin dalam Islam yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad Mubarak. Dalam kitab “Nizam al-Islam”, ia menjelaskan beberapa kriteria yang wajib dimiliki seseorang agar dapat menjadi pemimpin. Syarat pokok itu terdiri dari empat poin, antara lain:
Mempunyai akidah yang lurus
Islam mengharuskan pemimpinnya untuk memegang akidah yang lurus. Dengan kata lain, ia teguh memegang ajaran dan prinsip-prinsip Islam. Ciri seseorang yang mempunyai akidah lurus dalam Islam yaitu memiliki keyakinan atau beriman kepada Allah Swt, para Rasul, kitab suci, malaikat, hari kiamat dan takdir. Ia juga harus memegang komitmen untuk menjauhi hal-hal bid’ah, terlebih syirik.
Menguasai wawasan yang luas
Karena akan mengatur segala aspek kehidupan masyarakat, seorang pemimpin harus mempunyai wawasan yang luas. Ia harus memiliki wawasan tentang berbagai bidang, konsep, dan peristiwa yang relevan dalam konteks sosial, budaya, politik, ekonomi, dan ilmiah.
Seseorang yang mempunyai wawasan yang luas akan mampu melihat gambaran besar dari sebuah permasalahan. Ia selanjutnya akan menganalisis semua informasi dari berbagai sumber untuk membentuk pandangan komprehensif, agar menjadi solusi bagi kepentingan umum.
Berdedikasi mengabdi pada masyarakat
Syarat pokok ketiga yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu berdedikasi mengabdi kepada masyarakat. Jika ia telah mempunyai komitmen ini, maka ia akan secara aktif memberikan kontribusi dan melayani kepentingan serta kesejahteraan masyarakat luas. Tanpa sedikit pun melihat peluang untuk keuntungan pribadi. Secara otomatis, ia akan mempunyai integritas dan konsisten dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat dan juga menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta etika dalam setiap tindakan dan keputusan.
Mempunyai komitmen kuat terhadap ajaran Islam
Allah SWT telah menurunkan ajaran Islam yang mengatur segala hal secara menyeluruh. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki komitmen yang kuat terhadap ajaran Islam. Kita sebagai pemilih pun diwajibkan memilih pemimpin yang memegang prinsip-prinsip, ajaran, dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, hal tersebut mencerminkan kesediaan seorang pemimpin untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan. Termasuk ibadah, moralitas, etika, dan hubungan sosial.
Selain mencakup aspek spiritual, komitmen yang kuat terhadap ajaran Islam juga mengarah pada pengabdian untuk masyarakat dan pemenuhan tugas-tugas sosial yang diajarkan oleh agama.
Demikianlah ulasan mengenai hadits tentang memilih pemimpin dalam Islam. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.