Bagikan:

JAKARTA - Penyakit diabetes rupanya berkaitan dengan meningkatkan risiko kematian dini, terlebih jika terdeteksi pada orang di bawah 40 tahun. 

Hal ini sudah terbukti melalui studi Lancet Diabetes & Endocrinology yang menunjukkan kaitan antara diabetes sebelum berusia 40 tahun dan risiko kematian dini yang jauh lebih tinggi.

Menurut hasil studi itu, risiko kematian dini dapat meningkat hingga empat kali lipat. Sedangkan, menderita diabetes pada usia yang lebih tua menurut hasil penelitian berhubungan dengan risiko kematian satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum yang tidak mengalami kondisi tersebut.

Untuk memahami dampak diabetes terhadap kesehatan secara keseluruhan, para peneliti mengikuti 4.550 individu yang baru didiagnosis mengalami diabetes selama lebih dari 30 tahun. Peserta penelitian berusia 25 hingga 65 tahun.

Hasil analisis menunjukkan, diagnosis diabetes pada usia lebih muda berkaitan dengan tingkat komplikasi penyakit serta risiko kematian yang lebih tinggi.

Diabetes yang mulai muncul pada usia lebih muda juga dikaitkan dengan kontrol kadar gula darah yang lebih buruk.

Menurut Amanda Adler, salah satu penulis hasil studi, jumlah orang yang didiagnosis mengalami diabetes tipe 2 di seluruh dunia meningkat signifikan dalam 30 tahun terakhir.

"Bukti hingga saat ini menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 yang terjadi pada usia muda, yang ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi lebih awal dan lebih lama, mungkin lebih agresif daripada penyakit yang timbul kemudian," katanya dalam siaran pers.

"Ini mungkin termasuk penurunan lebih cepat fungsi sel β -- sel di pankreas yang memproduksi dan melepaskan insulin-- serta risiko komplikasi yang lebih besar seperti penyakit kardiovaskular dan ginjal," ia melanjutkan.

Dr. Beryl Lin selaku penulis studi utama menyampaikan lebih banyak uji klinis harus difokuskan pada perawatan yang disesuaikan untuk menunda komplikasi diabetes pada orang muda.

"Kita khususnya perlu memahami mengapa orang dewasa muda dengan diabetes tipe 2 menghadapi risiko komplikasi yang lebih besar, dan bagaimana kita dapat mengidentifikasi serta membantu kelompok rentan ini, yang harus hidup dengan diabetes seumur hidup," katanya.